05 Oktober 2008

Siklus Haid Tidak Lancar

Saya berusia 21 tahun, sudah menikah satu tahun tapi masih menunda punya anak. Siklus haid saya tidak lancar, biasanya paling cepat dua bulan sekali dan paling lama 8 bulan sekali. Apakah itu bukan kelainan, Dok? Apakah bisa diobati? Sebagai tambahan informasi, kondisi seperti ini saya alami sejak masih gadis. Dan, saya agak tomboy.

Sisy

Jawaban

Siklus haid yang tidak teratur bisa jadi salah satu penanda kurang suburnya seseorang, tapi bukan berarti dia tidak subur dan tidak bisa mendapatkan keturunan. Tidak teraturnya siklus haid menunjukkan bahwa kondisi hormonal kita tidak stabil, dan ini perlu diterapi sesegera mungkin supaya ketika kita sudah menginginkan keturunan, bisa kita dapatkan dengan segera.

Salah satu tanda-tanda kehamilan adalah tidak mendapatkan haid. Tapi kalau sudah 8 bulan tidak haid, orang tidak bisa mengatakan Bu Sisy hamil atau tidak karena memang dari awal kondisinya seperti itu.

Anjuran saya, sebaiknya Bu Sisy sesegera mungkin datang ke dokter kandungan, periksakan diri supaya siklus haidnya distabilkan meskipun masih menunda kehamilan. Ada bagusnya kalau Bu Sisy menstabilkan hormonalnya dan menggunakan alat KB yang non-hormonal supaya tidak terganggu lagi, dan dokter juga bisa mengevaluasi dengan baik apakah Bu Sisy tidak haid karena kondisi hormonal tubuh atau karena pengaruh obat KB. Karena, ada orang yang mengkonsumsi obat KB tidak haid, dan ada juga yang haidnya hanya sekedar bercak saja. Mereka yang menggunakan KB suntik mayoritas tidak mendapatkan haid, kalaupun ada hanya sekedar bercak saja.

Kalau ditanyakan apakah bisa diobati atau tidak, kita harus tetap berupaya supaya bisa kembali subur. Selama ini bukan hanya Bu Sisy yang mengalami keluhan-keluhan seperti ini: siklus haid yang tidak lancar, terlambat datang haid pertama. Ada yang sampai 16 tahun baru muncul haid pertama, itu masih wajar.

Mengenai kondisi Bu Sisy yang agak tomboy, bisa jadi karena kadar hormon androgennya lebih tinggi, tapi bukan berarti wanita yang kadar hormon androgennya lebih tinggi tidak bisa mendapatkan keturunan. Tetap bisa punya anak. Beberapa karakter fisik yang pada pria seperti tumbuhnya bulu-bulu halus di kumis, tangan, dan sebagainya, tidak mempengaruhi kesuburannya menjadi terganggu.

Tidak ada komentar: