11 Oktober 2008

Ramuan Alami Atasi Ejakulasi Dini


EJAKULASI dini merupakan salah satu masalah seksual yang harus segera diatasi. Ramuan alami di bawah ini bisa Anda coba untuk mengatasinya, siapa tahu tokcer. 

* Siapkan laos, jahe, ditumbuk, tambahkan 7 kuning telur ayam kampung, 1 sendok kecap manis, 1 sendok madu hitam, 1 buah jeruk nipis, garam beryodium. 

* Peras hingga keluar airnya. Minum air ramuan tersebut, sedangkan ampasnya bisa dioleskan pada Mr P setiap akan berhubungan intim. Tetapi yang harus diingat, jangan terkena kepala Mr P kamu.

  Selamat mencoba ...
  (sumber : www.rileks.com)


05 Oktober 2008

Siklus Haid Tidak Lancar

Saya berusia 21 tahun, sudah menikah satu tahun tapi masih menunda punya anak. Siklus haid saya tidak lancar, biasanya paling cepat dua bulan sekali dan paling lama 8 bulan sekali. Apakah itu bukan kelainan, Dok? Apakah bisa diobati? Sebagai tambahan informasi, kondisi seperti ini saya alami sejak masih gadis. Dan, saya agak tomboy.

Sisy

Jawaban

Siklus haid yang tidak teratur bisa jadi salah satu penanda kurang suburnya seseorang, tapi bukan berarti dia tidak subur dan tidak bisa mendapatkan keturunan. Tidak teraturnya siklus haid menunjukkan bahwa kondisi hormonal kita tidak stabil, dan ini perlu diterapi sesegera mungkin supaya ketika kita sudah menginginkan keturunan, bisa kita dapatkan dengan segera.

Salah satu tanda-tanda kehamilan adalah tidak mendapatkan haid. Tapi kalau sudah 8 bulan tidak haid, orang tidak bisa mengatakan Bu Sisy hamil atau tidak karena memang dari awal kondisinya seperti itu.

Anjuran saya, sebaiknya Bu Sisy sesegera mungkin datang ke dokter kandungan, periksakan diri supaya siklus haidnya distabilkan meskipun masih menunda kehamilan. Ada bagusnya kalau Bu Sisy menstabilkan hormonalnya dan menggunakan alat KB yang non-hormonal supaya tidak terganggu lagi, dan dokter juga bisa mengevaluasi dengan baik apakah Bu Sisy tidak haid karena kondisi hormonal tubuh atau karena pengaruh obat KB. Karena, ada orang yang mengkonsumsi obat KB tidak haid, dan ada juga yang haidnya hanya sekedar bercak saja. Mereka yang menggunakan KB suntik mayoritas tidak mendapatkan haid, kalaupun ada hanya sekedar bercak saja.

Kalau ditanyakan apakah bisa diobati atau tidak, kita harus tetap berupaya supaya bisa kembali subur. Selama ini bukan hanya Bu Sisy yang mengalami keluhan-keluhan seperti ini: siklus haid yang tidak lancar, terlambat datang haid pertama. Ada yang sampai 16 tahun baru muncul haid pertama, itu masih wajar.

Mengenai kondisi Bu Sisy yang agak tomboy, bisa jadi karena kadar hormon androgennya lebih tinggi, tapi bukan berarti wanita yang kadar hormon androgennya lebih tinggi tidak bisa mendapatkan keturunan. Tetap bisa punya anak. Beberapa karakter fisik yang pada pria seperti tumbuhnya bulu-bulu halus di kumis, tangan, dan sebagainya, tidak mempengaruhi kesuburannya menjadi terganggu.

Mr Happy Selalu Bangun

Saya berusia 50 tahun dan menghadapi masalah yang cukup mengganggu. Kalau sedang tidur, baik siang maupun malam, Mr Happy saya selalu bangun. Hal ini sudah berlangsung 20 tahun. Kenapa bisa begitu ya, Dok? Sebagai tambahan informasi, saya melakukan hubungan seksual 3-4 kali seminggu. Pertanyaan kedua, kalau Mr Happy tegang, apakah berat badan juga naik?

Haris

Jawaban

Pak Haris mestinya sangat bersyukur. Kenapa? Karena pada sebagian besar laki-laki, apalagi berusia 50 tahun ke atas, kualitas tegang/ereksi Mr Happy-nya biasanya terganggu. Pak Haris justru bagus kualitasnya, kenapa mesti dikeluhkan?

Kalaupun dikatakan mengganggu tidur, mungkin karena Pak Haris sudah terlalu banyak tidur, sehingga dibangunkan oleh Mr Happy. Tidak perlu dikeluhkan seringnya berdiri Mr Happy, karena itu menandakan Mr Happy-nya Pak Haris masih normal.

Secara logika, Mr Happy yang tegang atau ereksi tidak menambah berat badan. Karena Mr Happy bisa tegang, bisa berdiri, bisa keras, karena darah masuk ke dalam Mr Happy. Jadi, darahnya cuma berpindah tempat, yang tadinya beredar di tempat lain, tapi karena ada rangsangan, kemudian singgah ke Mr Happy. Itu yang membuat Mr Happy keras, tegang.

26 September 2008

Suami Usia 40, Istri Rawan Keguguran

PASANGAN yang sedang berusaha mendapatkan keturunan akan lebih sulit apabila calon bapak berusia di atas 40 tahun. Selama ini usia calon ibu memegang porsi terbesar dalam keberhasilan dan kegagalan mendapatkan keturunan.

Temuan ilmuwan Perancis seperti yang disampaikan pada Konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology baru-baru ini menyebutkan bahwa pengaruh usia calon bapak terbukti lebih kuat dibanding perkiraan semula.

‘’Untuk pertama kali data menunjukkan bahwa faktor paternal dalam inseminasi buatan mempunyai efek kuat termasuk tinggat keguguran janin,’’ kata Dr Stephanie Belloc yang memimpin riset dari Eylau Centre for Assisted Reproduction.

Secara keseluruhan kegagalan pembuahan dari segi paternal karena penurunan jumlah sperma dan kualitasnya. Namun sekarang tanpa terlalu detail, usia pria melewati 40 tahun memberi pengaruh besar terhadap kesuburan.

Kesimpulan ini berdasarkan 21.000 sampel yang melakukan program bayi tabung. Sebelum membuahi, sperma melewati prosedur standar yakni 'dicuci' dalam senfrifuse untuk memisahkan sperma dari cairan seminal. 

Sperma yang telah membuahi sel telur, kemudian disuntikkan langsung ke uterus.

Selain meneliti kualitas, tim periset juga 'mengikuti' perjalanan sperma hingga kehamilan, keguguran, dan kelahiran bayi. Peneliti menemukan fakta bahwa pengaruh patenal terhadap keguguran lebih besar pada saat usia calon bapak di atas 40.

Sementara itu, seperti yang telah menjadi pengetahuan bersama bahwa perempuan yang berusia menjelang akhir masa subur lebih sulit hamil dan peluang keguguran lebih besar dibanding perempuan muda. 

Risiko keguguran lebih tinggi sekitar 35% bila calon bapak berusia di atas 40. Sementara benih dari calon bapak yang berusia di bawah usia 30, risiko keguguran sekitar 10-15%.

Dari segi DNA, hubungan antara usia calon bapak dengan peluang kehamilan dan keguguran disebabkan oleh kerusakan pada sperma yang menyebabkan muncul fragmen. 

Bila sebelumnya ahli kandungan memusatkan perhatian pada perempuan, yang jika ingin memiliki anak sebaiknya hamil sebelum usia 35-38 tahun sebab setelah itu akan sulit, kini fokus yang sama juga diberikan kepada calon bapak. (sumber : inilah.com)


Perempuan Lebih Mudah Orgasme dalam Mimpi


MIMPI basah sepertinya dipatenkan milik para pria, meski sebenarnya bunga tidur erotis dialami juga oleh perempuan. Sekitar delapan persen dari mimpi berkaitan dengan aktifitas seksual dinikmati pria dan perempuan.

Persentase mimpi erotis pada perempuan saat ini lebih besar dibanding 40 tahun lalu. Angka ini, seperti dikutip dari ringkasan penelitian Dr Antonio Zadra dari University of Montreal, bisa jadi karena perempuan sekarang lebih terbuka membicarakan masalah seks dibanding beberapa dekade lalu. Jadi bukan semata-mata perempuan zaman sekarang lebih doyan seks.

Hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies (APSS) menyebutkan hubungan seks mendominasi mimpi erotis pada pria dan perempuan. Diikuti dengan bermesraan, berciuman, fantasi, dan masturbasi.

Hasil survei Dr Zadra pada lebih dari 3.500 relawan itu melaporkan sekitar 4% dari mimpi itu mencapai orgasme. Menariknya, jumlah persentase yang sama juga dinikmati perempuan, meskipun mimpinya tidak melulu hubungan seks. Artinya, perempuan lebih sering orgasme dalam mimpi dibanding pria.

Sekitar 20% dari mimpi seks pada perempuan dilakukan dengan pasangan saat ini dan sebelumnya, sedangkan pria hanya 14%. Sementara itu, pasangan seks pria dalam mimpinya lebih beragam, persentasinya mencapai dua kali lipat. Dengan kata lain, dalam mimpi sekalipun, para pria memang tidak pernah bisa setia.

Pengamatan terhadap perbedaan jender ini, seperti dikatakan Dr Zadra, menunjukkan kebutuhan, pengalaman, nafsu, perilaku, dan pandangan yang bersangkutan terhadap seks. Lebih jauh disebutkan, pengamatan terhadap mimpi seks sehari-hari dapat dijadikan standar menyangkut jalan pikiran dan fokus hidup orang tersebut. (sumber : inilah.com)


40% Perempuan Orgasme Saat Menyusui


MEMILIKI pengalaman orgasme yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan hubungan seks (ML), membantu kita mamahami begitu kompleksnya respon seksual. Dari segi klinis, orgasme tak terduga digambarkan sebagai respon seks langka. Sering terjadi pada terapi untuk orang-orang depresi.

Selain itu ada dua jenis orgasme yang terjadi saat tidur. Paling populer adalah mimpi basah. Respon ini terjadi pada lelaki dan perempuan tanpa rangsangan fisik, melainkan dari rangsang otak kemudian mengalir ke badan, dan hasilnya adalah orgasme.

Orgasme lain saat tidur dinamakan sexsomnia atau seks tidur (sleep sex). Ini agak jarang terjadi. Yang bersangkutan biasanya melakukan masturbasi, oral seks atau ML biasa, yang berujung pada orgasme. Namun semua itu dilakukan saat tidur.

Orgasme tak terduga lainnya adalah akibat cedera urat syaraf. Pada pertengahan 1990-an, penelitian laboratorium menemukan fakta bahwa orang yang memiliki masalah dengan urat syaraf mampu merasakan orgasme yang sebenarnya. 

Studi lain bahkan menyebutkan sekitar 52 perempuan cedera urat syaraf mampu orgasme. Dari segi ilmu syaraf, hasil riset ini menemukan pola hubungan antara rahim dengan otak.

Ibu yang menyusui tidak hanya baik bagi bayi, namun juga sesekali merasakan orgasme tak terkira. Dari sebuah survei menyebutkan sekitar 40,5% ibu menyusui pernah orgasme saat bayi menyedot susu, dan 16,7% lainnya merasa terangsang. 

Banyak perempuan malu mengakui fakta ini, namun sebenarnya ini berhubungan dengan hormon oxytocin, yang menstimulus keluarnya ASI, dan pada saat yang lain membantu kontraksi uterus baik saat melahirkan atau orgasme dari ML (sumber : inilah.com

Lelaki Juga Menopause

BENARKAH lelaki mengalami 'menopause'? Ya. Ternyata lelaki yang memasuki usia 40-an juga mengalami kemunduran level hormon testosterone yang dikenal dengan andropause.

Terapis seks dari New York Times, Ian Kerner, mengatakan, andropause ini sudah dialami sekitar lima juta pria di Amerika Serikat.

Kemunduran hormonal yang dialami pria tidak sama seperti yang dialami perempuan. Pada pria, andropause datang lebih perlahan dengan sejumlah tanda. 

Hormone testosteron yang mulai pucat dan berkurang menyebabkan seorang pria menjadi lebih moody, cepat marah, dan tertekan. Tapi tidak semua pria yang mengalami penuaan dan penurunan hormone testosterone dikualifikasi mengalami andropause.

Lebih tepatnya andropause adalah sebuah kondisi kesehatan yang didiagnosa dengan tes darah yang menunjukkan level testosteron di bawah normal. Sayangnya hingga kini para ahli masih melanjutkan penelitian mengenai hormone yang bisa menggantikan testosterone, bukan bagaimana cara mengembalikan level testosteron.

Gejala terbesar yang ditunjukkan ketika seorang pria mengalami masa ini adalah dengan menurunnya libido. Testosterone sesungguhnya adalah hormon yang meningkatkan dan menyalakan gairah bagi seorang pria. 

Banyak pria kebingungan antara andropause dengan disfungsi ereksi, karena biasanya terjadi pada saat bersamaan dengan gejala sama. Sehingga pada akhirnya banyak pria mencari solusi dengan obat-obatan untuk disfungsi ereksi, seperti viagra untuk memperbaiki kemampuan ereksi.

Viagra memang terkadang bisa membantu untuk sekali penggunaan. Tapi seiring bertambahnya umur seorang pria, viagra tidak lagi bisa meningkatkan gairah untuk berhubungan seks, karena viagra tidak meningkatkan testosterone.

Yang terpenting adalah menerima proses 'menopause' pada pria dan membicarakannya dengan pasangan. Jangan lupa untuk memeriksakan tingkat hormon testosterone pada ahli endoerinoogist. 

Di luar terapi kesehatan, hal terpenting adalah mau memahami dan menerima bahwa seks menurun seiring perjalanan hidup. (sumber : inilah.com)


152 Juta Lelaki Impoten!


SATU hal yang paling ditakuti lelaki adalah ketika mereka mengalami impotensi atau disfungsi ereksi. Tahukah Anda bahwa pada akhir 2007, sebanyak 152 juta pria di dunia adalah penderita impoten?

Berdasarkan laporan The Massachusset Male Aging Study, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 322 juta orang pada 2025. Mereka menemukan bahwa sebanyak 39,1% kasus impotensi terjadi pada pria berusia 40. Sedangkan pria penderita impotensi pada usia 70 mencapai 65%.

Orang tua berusia 70-80 yang 71% di antaranya adalah pria, melaporkan aktivitas seksual reguler. Seiring bertambahnya usia, risiko terjadinya impotensi juga semakin meningkat. Kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada tulang belakang juga bisa menjadi salah satu penyebab impotensi.

Beberapa penderita disfungsi ereksi menggunakan situs porno untuk mendapatkan rangsangan sehingga terjadi ereksi. Mereka juga mengkonsumsi obat kuat sebagai langkah awal sebelum akhirnya menjalani terapi pengobatan.

Namun masyarakat sebaiknya tidak mengkonsumsi obat kuat secara sembarangan. Pasalnya, jika seorang penderita penyakit jantung menjalani terapi nitrat dengan mengkonsumsi obat kuat tanpa pengawasan, dikhawatirkan dapat menyebabkan kematian.(sumber : inilah.com)

Perempuan Diabetes Sulit Orgasme


SEKS memegang peranan penting dalam kesehatan suatu hubungan dengan pasangan. Tapi jika Anda menderita penyakit kronik seperti diabetes, libido Anda cenderung menurun. 

‘’Turunnya libido pada perempuan umumnya terkait penyakit kronik. Akhirnya, karena Anda dalam kondisi tidak sehat, seks tidak lagi menjadi hal utama yang ada dalam pikiran Anda,’’ ungkap Mario Skugor, seorang endrocrinologist di Cleveland Clinic di Ohio.

Diabetes bisa menurunkan gairah Anda untuk bercinta. Penyakit ini bisa merusak pembuluh darah dalam tubuh, yang menghambat aliran darah ke organ tubuh, termasuk pada vagina dan clitoris. 

Inilah yang bisa mempengaruhi kemampuan seorang perempuan untuk bergairah, serta mengakibatkan berkurangnya cairan pada vagina sehingga menimbulkan rasa nyeri ketika sedang bercinta. 

Solusinya, Anda bisa membicarakan hal ini dengan pasangan, dan lebih memperlama foreplay. Foreplay akan sangat membantu menstimulasi gairah dan meningkatkan aliran darah ke seluruh organ tubuh, termasuk vagina dan clitoris.

Hal lain, jika gula darah tidak terkontrol dengan baik, bisa mempengaruhi fungsi pembuluh. Ini dipastikan oleh Wiiliam Petit, Direktur Kesehatan di Joslin Diabetes Center affiliate, Hospital of Central Connecticut. 

Selain merusak jaringan pemubuluh darah dan syaraf, juga menimbulkan masalah disfungsi seksual. Faktanya, 35% perempuan yang mengidap diabetes, mengalami berbagai macam disfungsi seksual, termasuk libido yang menurun, susah mencapai orgasme. (sumber : inilah.com)

Kafein Bikin Sperma Seperti 'Rudal'


BAGI sebagian orang, minum kopi memang mujarab untuk mengusir kantuk atau sebagai sarana bersosialisasi dan bersantai. Namun kopi ternyata bisa membuat pria tampil bagaikan Arjuna di kisah pewayangan, yang mampu membuat perempuan berada di awang-awang.

Penelitian Universitas Sao Paulo, Brasil, menemukan fakta kehadiran kafein mampu merangsang sel-sel sperma melesat bagaikan sebuah rudal. Selain itu juga mendongkrak kesuburan seorang pria. 

Seorang pria penggemar kopi yang beristrikan seorang perempuan, kecil peluang sukses dalam mendukung program 'Keluarga Berencana'. Soalnya pria penggemar kopi secara ilmiah memiliki sperma cespleng. 

‘’Sekali tersembur saat berhubungan intim, maka jaminan kesuksesan membuahi sel telur pasangannya secara ilmiah 95:5,’’ kata dr Rodrigo Gonzales, peneliti dampak kopi atas kesuburan pria dari Universitas Sao Paulo.

Hasil penelitian ini tercatat dalam jurnal hasil konferensi American Society for Reproductive Medicine, di San Antonio. Ini berdasarkan sampel terhadap 750 pria calon peserta vasektomi yang dibagi dalam empat kelompok, yakni kelompok tak minum kopi, kelompok peminum kopi ringan (antara 1-3 cangkir kopi/hari, kelompok peminum sedang (antara 4-6 cangkir kopi/hari, dan terakhir kelompok peminum kopi berat (lebih dari enam cangkir per hari). 

Penelitian dilakukan dengan menggunakan ukuran skala cangkir dengan volume 100 ml. Setelah melakukan penelitian dalam kurun waktu sekitar tiga bulan, ternyata menghasilkan kesimpulan bahwa pria yang setiap hari rutin mengkonsumsi kopi memiliki kualitas sperma jauh lebih sehat dibanding yang tak mengkonsumsi kopi. 

Ini karena kafein dalam kopi memiliki kemampuan merangsang kecepatan berenang sel sperma. Selain itu, memiliki kemampuan lain membantu memperbaiki sampel sperma dalam proses IVF (in-vitro fertilisation) atau proses pembuahan di luar rahim. 

Hasil penelitian serupa juga dilakuan sebuah tim di State University of New York, Buffalo. Namun sampel penelitian yang dilakukan berbeda, yaitu membentuk dua kelompok sampel yang masing-masing terdiri dari 75 pria. 

Masing-masing kelompok dicekoki konsumsi kopi yang berbeda dalam waktu sekitar empat bulan. Kelompok satu diwajibkan meminum kopi secara rutin, sementara kelompok lainnya dilarang minum kopi dan disarankan menghisap ganja secara rutin. 

Hasil penelitan ternyata para pria peminum kopi memiliki sperma yang memiliki daya tahan cukup lama, pergerakannya lebih gesit, dan kandungan kesuburan sperma sangat tinggi. Selain itu, para peminum kopi tak memiliki keluhan terhadap kualitas kejantanan mereka. Cukup dengan memandang, langsung greng dan siap tempur. 

Sebaliknya yang menimpa para sampel pengisap ganja ternyata melahirkan catatan keluhan psikologis bervariasi. Misalnya, hilangnya kualitas libido mereka sebagai seorang pria. Kalaupun siap tempur tapi kualitasnya tidak 100%. Selain itu kandungan kesuburan sel sperma mengalami kemerosotan signifikan. 

Demikian pula kegesitan sel sperma mereka dalam berenang dan daya tahan hidup sel sperma dalam ph basah cairan yang ada pada lorong ovarium kaum perempuan.

Secara ilmiah tidak perlu lagi gelisah dan merana. Para suami diminta melakukan cofee morning secara rutin. Bahkan kalau bisa dalam sehari meminum kopi sampai empat gelas dengan volume rata-rata 100 ml tiap gelas. (sumber : inilah.com)

Keguguran Gara-Gara Sperma

KETIKA hamil, dokter umumnya meresepkan folat, untuk mencegah peluang pertumbuhan janin tidak normal serta mempersiapkan tubuh ibu menjelang lahiran. Hasil penelitian terbaru menyebutkan pria disarankan mengkonsumsi folat untuk menambah nutrisi sperma.

Pria berkadar folat rendah berisiko tinggi mempunyai sperma yang berkromosom tinggi atau justru sebaliknya. Menurut peneliti dari University of California, tipe defisiensi ini menyebabkan bayi cacat atau keguguran.

Folat adalah salah satu jenis vitamin B, umumnya ditemukan pada sayuran berdaun hijau, buah, dan kacang-kacangan. Sering ditemukan produk roti terutama di negara maju mencantumkan kandungan folat.

Dalam penelitiannya, Profesor Brenda Eskenazi dari Fakultas Kedokteran Berkeley University mengamati kelainan pada sperma, umumnya karena mempunyai kromosom terlalu sedikit atau berlebih.

Sperma normal memiliki 23 pasang kromosom. Jika sel telur normal dibuahi sperma abnormal dapat dipastikan janin tidak berkembang normal. Mungkin keguguran atau jika pun lahir biasanya cacat atau mengidap Down Syndrome.

Penelitian difokuskan pada kromosom X, Y dan nomor 21.

‘’Kami melihat ada kaitan antara asupan folat pada pria dan jumlah sperma abnormal,’’ tulis Eskenazi dalam jurnal Human Reproduction.

Penelitian dilakukan pada 89 pria sehat, diminta mengkonsumsi zinc, folat, vitamin C, vitamin E dan beta-carotene.

Peneliti menemukan, pria yang mendapat asupan fola tinggi memiliki sperma abnormal lebih rendah, atau 20% hingga 30% dibanding pada pria berfolat rendah.

Hingga saat ini, penelitian bayi cacat dan keguguran terfokus pada konsumsi pangan perempuan pada sekitar waktu pembuahan sel telur. Namun dengan temuan ini, pria dipertimbangkan untuk rutin mengkonsumsi folat jika ingin memiliki keturunan sehat.

Ini bukan penelitian pertama melihat kaitan diet dan kesehatan sperma. Tahun lalu jurnal mempublikasikan temuan bahwa perempuan yang mengkonsumsi daging sapi lebih dari tujuh kali tiap minggu cenderung melahirkan bayi laki-laki. (sumber : inilah.com)

Ejakulasi Teratur Perbaiki Kualitas Sperma


MEMILIKI anak tentunya idaman semua pasangan yang telah menikah. Seringkali pasangan menghadapi kesulitan mempunyai anak, yang salah satunya disebabkan oleh kualitas sperma para suami.

Penelitian Universitas Sydney di Australia menyebutkan bahwa pria dapat memperbaiki kualitas sperma mereka dengan ejakulasi yang teratur. Dalam beberapa hari melakukan ejakulasi secara teratur, terbukti bahwa kualitas sperma pun membaik.

Dalam studi terhadap 42 pria ini, peneliti mengambil contoh sperma yang tidak normal. Penelitian pun dibagi menjadi dua, pria yang melakukan ejakulasi masing-masing tujuh dan tiga hari berturut-turut.

Hasilnya, pria yang melakukan ejakulasi selama tujuh hari berturut-turut memiliki kualitas sperma lebih baik. 

‘’Jika seseorang melakukan ejakulasi secara rutin setiap hari, akan memulihkan kerusakan pada figur DNA,’’ kata dr Allan Pacey, sekretaris British Fertility Society.

Efek lainnya, ejakulasi rutin bisa mencegah pria terkena penyakit kanker prostat. Durasi stimulasi ejakulasi juga berpengaruh terhadap volume sperma. (sumber : inilah.com)

Akar Pasak Bumi Bisa Cegah Kerusakan Hati


SEBUAH riset yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan hasil bahwa akar tumbuhan pasak bumi (Eurycoma longifolia) berkhasiat melindungi hati dari kerusakan.

Penelitian yang dipublikasikan IPB di Bogor, Senin menyebutkan bahwa penelitian itu dilakukan Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, mahasiswa S3 Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana IPB, yang sekaligus sebagai disertasi doktornya.

Dalam penelitian di bawah komisi pembimbing Prof Wasmen Manalu, dan Dr Ekowati Handharyani, dan Dr Chairul berjudul 'Pengujian Aktivitas Hepatoprotektor Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack)' disebutkan bahwa selama ini masyarakat secara turun-temurun mempercayai pasak bumi memiliki khasiat meningkatkan gairah seksual kaum pria.

Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan pasak bumi sebagai tonikum bagi ibu-ibu yang baru melahirkan, pengobatan pembengkakan kelenjar, demam, dan juga disentri.

‘’Hasil penelitian ilmiah menunjukkan pasak bumi berkhasiat dalam disfungsi seks, antimalaria, dan sitotoksik (peracunan sel). Sedangkan penelitian pengaruh pasak bumi melindungi hati dari kerusakan belum banyak dilakukan,’’ katanya.

Dalam penelitiannya promovendus menghabiskan sebanyak 12,5 kilogram akar pasak bumi kering. Akar pasak bumi kering ini, selanjutnya dihaluskan menjadi bubuk dan diekstraksi dengan larutan metanol 50%. Kemudian, dipartisi berulang-ulang dengan n-heksan, dipekatkan dengan vacuum rotavapor.

Hasil partisi ini masih melalui proses beberapa tahapan lagi, hingga diperoleh ekstrak yang diharapkan.

Ekstrak tumbuhan asli Indonesia ini lalu diujicobakan pada tikus jantan Sprague Dawley umur 2-3 bulan. Sebelumya, semua tikus percobaan diberi carbon tetraklorida dengan dosis 0,1; 1,0 dan 10,0 mililiter per kilogram.

Carbon tetraklorida ini bersifat meracuni hati. Carbon tetraklorida ini mengakibatkan nekrosis (kerusakan sel) tikus. Hewan percobaan dibagi tiga kelompok, tiap kelompok terdiri dari tiga ekor. 

Kelompok pertama, tikus yang diberi air suling. Kelompok kedua, tikus yang diberi Silybum marianum. Kelompok ketiga, tikus yang diberi ekstrak akar pasak bumi. Perlakuan tikus ini berlangsung selama tiga bulan.

Pada pemberian ekstrak akar pasak bumi dosis 500 miligram per kilogram berat badan tidak mengakibatkan perubahan kadar enzim hati, yakni enzim Aspartate Transaminase, enzim Alanin Aminotransferaz, dan Alkalenfosfataz, protein total, bilirubin total, direk dan indurek.

Gambaran ini menunjukkan secara keseluruhan sel-sel hati tidak mengalami perubahan. Dosis fraksi metanol air akar pasak bumi kemudian dinaikkan menjadi 1000 mililiter per kilogram berat badan.

Pada dosis ini ekstrak akar pasak bumi menunjukkan aktivitas hepatoprotektor. Hal ini ditandai kadar enzim Aspartate Transaminase dan Alanin Aminotransferaz masih dalam kisaran normal. Selain itu, gambaran histopatologi (jaringan yang terpapar penyakit)-nya sebanding dengan pemberian silymarin.

Tumbuhan sudah diketahui benar berperan sebagai hepatoprotektor adalah Silybum marianum (Milk Thistle). Oleh karenanya, dalam penelitian itu, sebagai pembanding dipakai Silybum marianum

Tumbuhan ini dilaporkan mampu melindungi hati dari berbagai jenis racun, parasetamol, alkohol, carbon tetraklorida, D-galaktosamin, radiasi, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, pengelupasan hati dan virus hepatitis.

Setelah pemaparan penelitian itu, Ruqiah Ganda Putri Panjaitan dinyatakan lulus sebagai doktor baru di lingkungan IPB. (sumber : antara)


Manfaat Semangka Seperti Viagra


KABAR gembira bagi Anda penggemar semangka. Buah ini tidak hanya membuat segar, tapi bisa membuat pria lebih 'sangar' di tempat tidur. Kenapa?

Hasil penelitian terbaru yang terbit dalam Medical News Today menyebutkan bahwa semangka mengandung zat yang sama khasiatnya dengan Viagra, yakni meningkatkan tekanan darah dan libido. 

Dr Bhimu Patil dari Texas A&M's Fruit and Vegetable Improvement Center mengungkapkan, zat yang bermanfaat dalam buah-buahan biasanya dikenal dengan phyto-nutrients yang bisa bereaksi dengan tubuh manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dalam semangka terdapat lycopene beta carotene.

Yang paling menggembirakan, semangka juga mengandung citrulline yang baru saja diketahui bisa merilekskan tekanan pembuluh darah, serta meningkatkan nitric oxide seperti yang dilakukan Viagra dalam tubuh manusia.

Para peneliti mengatakan, begitu seseorang mengkonsumsi semangka, maka citrulline diubah menjadi arginine oleh sejumlah enzim. 

Arginine adalah asam amino yang bekerja pada jantung dan sistim sirkulasi, dan membentuk sistim imun yang bagus untuk tubuh.

Efek yang dihasilkan semangka sama dengan efek yang dihasilkan ketika seorang pria mengkonsumsi Viagra, yakni untuk mengatasi dan mencegah disfungsi ereksi.

Meskipun tidak memiliki bentuk yang sama dengan Viagra, tapi ini adalah obat yang sangat baik untuk merilekskan tekanan darah tanpa efek samping, alias aman bagi tubuh.

Tidak hanya berfungsi seperti Viagra, semangka juga bisa membantu sirkulasi air seni. Kandungan yang ada dalam semangka bisa mengeluarkan ammonia dan toxic berbahaya lainnya yang terdapat dalam tubuh.

Selain itu, hasil penelitian dari US Department of Agriculture's Agricultural Research Service in Lane, Oklahoma, menunjukkan bahwa semangka yang berwarna merah gelap, selain mengandung banyak air, juga mengandung antioksidan yang bisa melindungi jantung manusia, prostat, dan kesehatan kulit. (sumber : inilah.com)

Seks, Kunci Harmoni Keluarga


URUSAN keluarga, finansial, dan aktivitas seksual suami-istri. Itu tiga pokok persoalan seputar kehidupan rumah tangga. Dua yang pertama mempengaruhi 30-40% keharmonisan. Seks? Efeknya mencapai 80-90%! 

Zoya Dianaesthika Jusung, psikolog yang mendalami permasalahan seksual, menjelaskan hal itu. Seks, menurutnya, merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangga. Ironisnya, retaknya keharmonisan rumah tangga justru kerap dipicu urusan seks. 

Sebenarnya, seks bukan masalah rumit asalkan pasangan tahu apa yang harus dilakukan. Sayangnya, tidak banyak pria yang memperhatikan kepuasan seksual pasangannya. 

‘’Tak jarang wanita melakukan fake orgasm atau pura-pura orgasme,’’ kata Zoya.

Jika hal itu sampai terjadi, tentu, efek psikologisnya membebani keharmonisan rumah tangga. Selain menipu diri dan pasangan, fake orgasm tidak akan menambah rasa percaya diri pasangan. 

Zoya mengatakan, komunikasi adalah hal terpenting dalam urusan seks. Pasangan harus bisa saling terbuka dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan satu sama lain. 

Biasanya, si pria sibuk memikirkan apakah ia sanggup memuaskan pasangannya atau sebaliknya. Sementara si wanita sibuk bertanya-tanya apakah tubuhnya sudah cukup seksi di mata pasangannya.

Layaknya hidangan full set menu, seks yang memuaskan terdiri atas tiga tahap. Ketiganya adalah foreplay, intercourse, dan afterplay. Berdasarkan riset Global Better Sex Survey (GBSS) di 27 negara, termasuk Indonesia pada 2006, 50% pasangan di dunia belum sepenuhnya puas dengan kehidupan seks mereka.

‘’Jadi, satu tahap terabaikan, aktivitas seks jadi kurang memuaskan dan bisa menimbulkan hubungan yang tidak nyaman bagi kedua belah pihak,’’ kata Prof Wimpie Pangkahila, Guru Besar dan Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali. 

Setiap hubungan seks yang normal akan melalui suatu reaksi seksual dengan orgasme sebagai puncaknya. Suatu reaksi seksual yang sempurna akan berlangsung melalui empat fase. 

Keempat fase itu adalah fase rangsangan (excitement phase), fase datar (plateu phase), fase orgasme (orgasm phase), dan fase resolusi (resolution phase). Reaksi seksual yang sempurna ini disebut siklus reaksi seksual.

Aktivitas hubungan seks, pada tahap foreplay, biasanya pasangan saling membangkitkan gairah. Wanita pada umunya paling menyukai kegiatan ini, tapi kebanyakan pria cenderung melewatkannya. Idealnya, kegiatan ini dilakukan bersama demi mencapai kepuasan seks bersama pula. 

Di tahap intercourse, ditandai penetrasi penis pada vagina. Berdasarkan hasil GBSS, kekerasan ereksi jadi faktor terpenting dalam mencapai hubungan seks yang memuaskan. Tapi, faktanya, hanya sepertiga dari pria dan wanita yang puas dengan kondisi kekerasan ereksi. Tercatat 48% pria mengaku punya masalah ereksi dalam hubungan seksnya.

Kekerasan ereksi sendiri terbagi empat skala yang disebut Erection Hardness Score. Tahap pertama diumpamakan seperti tapai; penis dalam keadaan normal. Tahap kedua seperti pisang rebus; penis mulai mengeras tapi belum cukup keras untuk melakukan pentrasi. 

Tahap ketiga; penis seperti sosis, sudah keras dan bisa melakukan penetrasi, tapi belum mencapai kekerasan yang diinginkan. Tahap keempat adalah tahap yang diidamkan setiap pasangan; penis diumpamakan mentimun.

Kepuasan pada tahap intercourse inilah yang kemudian terbawa hingga ke afterplay. Biasanya, di tahap ini, kondisi tubuh normal dan mampu digunakan pasangan untuk menikmati kepuasan seks bersama. 

Sebaiknya pasangan saling terbuka untuk membahas pengalaman seks yang baru terjadi. Tidak perlu malu mengungkapkan apa yang baru saja dirasakan bersama.

Hubungan pernikahan dijamin langgeng jika didukung komunikasi yang terbuka, jujur, dan lancar, baik di meja makan maupun di ranjang.

‘’Komunikasi yang lancar dan hubungan seks yang memuaskan adalah kunci utama langgengnya pernikahan,’’ tandas Zoya.

Sudah seperti itukah Anda dan pasangan Anda? (sumber : inilah.com)

Sering Masturbasi Hindari Kanker Prostat

MASTURBASI masih menjadi pilihan jika Anda single. Selain menyenangkan, masturbasi juga berdampak baik bagi kesehatan seksual.

Penelitian Cancer Council Victoria, Australia, menemukan bahwa lelaki yang berusia 20-50 tahun yang sering ejakulasi cenderung kurang menderita penyakit yang banyak mengancam jiwa setengah juta lelaki di dunia setiap tahunnya. 

Survei yang dilakukan pada 1.079 pasien kanker prostat dan 1.259 lelaki sehat menunjukkan, mereka yang sering masturbasi atau berhubungan seks paling tidak sekali setiap harinya pada usia 20-an terbukti sepertiganya tak mengalami gangguan.

‘’Tapi memang, untuk kaum lelaki di usia 50-an memang hal itu sulit dilakukan,’’ ujar Graham Giles yang memimpin penelitian itu pada Reuters.

Penelitian yang dilakukan pada 1994 dan 1998 memang masih dianalisa. Sayangnya penelitian tersebut tak difokuskan pada masturbasi. Namun bagian terbesar dari penelitian itu adalah meminta para partisipan untuk menceritakan kehidupan seksual mereka selain masturbasi, dan kemudian menganalisa jawaban mereka.

Giles menghubungkan penemuan itu dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa para pastor Katolik Roma sedikitnya 30% menderita kanker prostat, namun penelitian juga menyebutkan jika seringnya berganti-ganti pasangan juga menaikkan risiko tersebut.

Sebuah teori menyebutkan bahwa air mani (cairan semen) memiliki efek carcinogenic pada barisan sel di saluran prostat yang tak menimbulkan kemerahan di luar saluran saat ejakulasi. Riset ini diterbitkan oleh British Journal of Urology International. (sumber : inilah.com)

25 September 2008

Kenali Penyebab Rasa Sakit Ketika Bercinta

Acara bercinta seyogianya menjadi momen yang menyenangkan bagi pasutri. Namun terkadang kita menjumpai beberapa rekan perempuan di sekitar kita yang mengaku kesakitan ketika sedang melakukan hubungan intim. Wah ... kenapa ya? Yuk coba kita cari tahu ...

BEBERAPA perempuan menderita kesakitan saat melakukan hubungan intim dengan 
pasangan, dikenal sebagai dyspareunia. Untuk sebagian besar perempuan, tentu saja hal ini sangat tidak menyenangkan. Bagaimana tidak, hubungan kedekatan yang paling intens dengan pasangan terhalang karena kesakitan yang tidak diinginkan.

Ingin tahu kenapa? Berikut beberapa penyebabnya dan solusi untuk mengatasinya :

1. Kurangnya Rangsangan Seksual
  Ini adalah masalah umum yang paling sering terjadi menyebabkan kesakitan saat 
hubungan intim. Saat tubuh perempuan siap melakukan hubugan intim, Miss V akan bersifat lentur untuk memudahkan penetrasi organ genital laki-laki. Saat hal ini terjadi, Miss V akan menjadi terlubrikasi untuk menghindari kemungkinan lecet.

Jadi saat tidak terangsang, Miss V tidak cukup terlubrikasi sehingga sakit saat organ pria 'memaksa' masuk. Namun jika Anda cukup terangsang namun tetap merasakan sakit saat penetrasi, segera temui dokter kandungan untuk mencari tahu penyebabnya.


2. Siklus Kesakitan

  Saat Anda kesakitan, hal itu menghalangi rangsangan seksual. Dan tentu saja kurangnya rangsangan akan menimbulkan rasa kesakitan lebih lanjut. Sejumlah perempuan biasanya mengenali siklus kesakitan ini, dan takut untuk melakukan hubungan intim, sebab takut rasa sakit akan datang lagi.

Ketakutan semacam ini juga menghalangi rangsangan, yang menyebabkan kesakitan saat pasangan mencoba penetrasi, begitu seterusnya seperti lingkaran setan tiada habisnya.

Jika sulit terangsang sehingga menyulitkan penetrasi karena rasa sakit yang muncul, di pasaran kini tersedia semacam alat yang diklaim dapat meningkatkan aliran darah ke klitoris dan bekerja meningkatkan sensasi dan lubrikasi pada Miss V.

Alat yang disebut 'Eros' ini adalah sebuah pompa vakum elektronik yang bisa digunakan di rumah, serupa dengan pompa yang biasa digunakan laki-laki bertahun-tahun untuk memperbaiki masalah disfungsi ereksi. Entahlah, apakah alat ini tersedia di Indonesia. Saran saya, sebaiknya Anda konsultasi dengan pakarnya sebelum memutuskan ikut menggunakannya.

3. Teknik Menolong Diri Sendiri
  Cobalah mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim dengan berbagai cara berikut:

* Santai
  Ini hal terpenting yang wajib dilakukan. Mandi dulu biar segar dan wangi, bernapas dalam atau mendengarkan musik yang membuat Anda santai dan merasa nyaman.

* Pastikan Jiwa dan Pikiran Menyatu dengan Tubuh
  Saat melakukan hubungan intim, mind, body & soul merupakan paket kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika Anda punya konflik dengan pasangan yang mengganggu pikiran, selesaikan dulu, baru setelahnya bercinta.

* Latihan Otot Panggul
  Latihan ini akan meningkatkan aliran darah ke area genital dan membuatnya peka saat hadirnya rangsangan secara fisik.

* Fantasi Nakal
  Jangan ragu menggunakan fantasi seksual nakal agar membuat Anda bergairah. Bercinta dengan Brad Pitt? Boleh saja, asalkan pasangan Anda tak cemburu sih.

* Sensual Sebelum Acara Inti
  Merasa sensual sebelum melakukan aktivitas seksual? Boleh banget. Sisihkan waktu 
untuk diri sendiri dan biarkan tubuh fokus pada sensasi rangsangan yang diberikan.

* Cukup Lubrikasi
  Sulit merangsang klitoris yang kering. Gunakan lubrikasi untuk mempercepat proses rangsangan, siapkan selalu alat penolong ini di dekat tempat tidur

* Rangsanglah Sistem Saraf Simpatik
  Contohnya dengan olahraga, menonton film seram, bermain dengan roller coaster atau lakukan hal apapun yang meningkatkan tekanan jantung. Penelitian menegaskan bahwa tubuh akan lebih peka terhadap rangsang seksual dalam 15-30 menit kemudian.

  Sebaiknya Anda mengenali bagian mana yang sakit saat penetrasi. Jika rasa sakit muncul di perut bagian bawah atau hanya pada satu sisi, segera temui dokter kandungan untuk pengecekan lebih lanjut apakah hal itu karena endometriosis, prolapse, kista ovarium, atau penyakit peradangan pada panggul. 

Namun ada juga rasa sakit yang bersifat sementara saat hubungan intim. Pada kasus apa saja hal ini terjadi? Antara lain :

1. Melahirkan Bayi
  Hal yang wajar jika perempuan merasa sakit saat hubungan intim setelah melahirkan. Apalagi kalau dokter melakukan episiotomy, sebuah pengguntingan untuk memudahkan kelahiran bayi

2. Menopause
  Hubungan intim akan terasa sangat menyakitkan saat perempuan memasuki masa menopause dengan menurunnya kadar estrogen yang menyebabkan penipisan dinding 
vagina. Temui dokter untuk mengatasi hal ini.

3. Infeksi Saluran Kemih
  Cystitis atau iritasi vagina seperti sariawan di kemaluan, vaginitis, serta kutil di area genital biasanya menimbulkan rasa nyeri. Jika masalah ini teratasi, maka biasanya hubungan intim akan kembali menyenangkan.

4. Peka terhadap Kondom
  Sebagian perempuan mungkin alergi terhadap bahan kondom tertentu, kontrasepsi berbentuk krim atau lubrikan. Cobalah cari alternatif lain yang bersahabat dengan Anda. (sumber : astaga.com)

Jangan Tinggalkan Afterplay Setelah Bercinta


Apa yang Anda dan pasangan lakukan setelah selesai bercinta? Mungkin rata-rata orang akan menjawab tidur atau membersihkan diri. Well ... ternyata ada lho aktivitas yang lebih penting daripada langsung beranjak dari tempat tidur. Mau tahu? Cari jawabannya di bawah ini ...

PERNAH mendengar istilah afterplay sex? Kalau belum, Anda tak sendirian. Ada banyak orang yang juga belum mengenal istilah ini. Padahal, untuk urusan ranjang, aktifitas ini sama pentingnya dengan foreplay.

Aktifitas seks memiliki banyak kesamaan dengan olahraga. Pertama, keduanya sama-sama aktifitas fisik. Kedua, seks maupun olahraga memerlukan aktifitas pemanasan sebelumnya. Dan ketiga, keduanya memerlukan pendinginan setelah dilakukan.

Dalam olahraga, urutan aktifitas yang benar adalah pemanasan, olahraga, dan pendinginan. Absennya salah satu aktifitas tersebut - pemanasan atau pendinginan - bisa menyebabkan cedera.

Saat melakukan aktifitas seks, urutannya juga seperti itu. Pemanasan – yang dikenal dengan istilah foreplay - harus dilakukan sebelum berhubungan intim dan setelah itu harus dilakukan pendinginan atau afterplay

Absennya pemanasan atau pendinginan saat berhubungan intim memang tidak menyebabkan cedera fisik seperti pada olahraga, tetapi dampaknya bisa sangat serius. Tanpa pemanasan dan pendinginan, bisa saja ada pihak yang tak terpuaskan (biasanya wanita) dan hal tersebut tentu bisa berakibat buruk.

Untuk foreplay, biasanya tak ada masalah. Banyak buku, artikel, atau acara talkshow di televisi atau radio yang membahas pentingnya foreplay atau pemanasan ini. Sebaliknya, aktifitas afterplay atau pendinginan amat jarang dibahas. 

Padahal, aktifitas penutupan ini juga besar pengaruhnya terhadap kepuasan, terutama secara psikologis. Karena ketimpangan informasi ini, banyak pasangan yang melakukan hubungan intim tanpa ditutup dengan aktifitas afterplay sama sekali.

Memperpanjang Kepuasan
Sebenarnya, proses pendinginan setelah beraktifitas seks diperlukan untuk memperpanjang efek kepuasan yang diperoleh ketika bercinta. Pemanasan dilakukan 
agar setiap pihak siap untuk melakukan hubungan intim, sehingga kemungkinan terjadinya orgasme pada pria dan wanita menjadi lebih besar. Nah, ketika sepasang suami istri mencapai kepuasan dalam bercinta, proses pendinginan memberi konteks terhadap kepuasan tersebut.

Untuk memahami pentingnya konteks, coba bayangkan Anda berdua baru saja selesai melakukan hubungan intim. Anda berdua mencapai orgasme yang benar-benar memuaskan. Jadi, tak ada masalah dengan proses hubungan intim itu sendiri.

Tetapi, kalau begitu selesai berhubungan intim suami Anda lalu membalik badannya dan langsung tidur tanpa berkata apa-apa lagi, misalnya (dan hal tersebut selalu terjadi setiap kali Anda berdua bermesraan), bagaimana perasaan Anda? Kemungkinan besar Anda akan merasa ‘ditinggalkan’ atau diabaikan.

Hubungan intim yang dilakukan tanpa diakhiri oleh kegiatan pendinginan akan terasa hambar walaupun Anda berdua mencapai puncak orgasme. Dalam jangka panjang, pasangan yang jarang atau tak pernah melakukan pendinginan setelah bercinta akan merasa bahwa kehidupan seks mereka monoton, membosankan, dan tak memiliki makna.

Orgasme, adalah kondisi puncak yang dicapai setahap demi setahap, persis seperti orang mendaki gunung. Ketika sudah mencapai puncak, tahap berikutnya adalah turun kembali. Tanpa afterplay, Anda seperti turun dari puncak gunung dengan meloncat begitu saja. Padahal, idealnya, turun dari puncak juga harus melewati proses yang sama dengan mencapi puncak, yaitu setahap demi setahap.

Aktifitas yang penting tetapi sering terlupakan ini sebenarnya amat mudah dilakukan dan tak membutuhkan banyak waktu. Kata-kata pernyataan cinta atau terima kasih sudah merupakan kegiatan pendinginan, walaupun hanya minimal. 

Padahal, Anda bisa melakukan apa saja untuk ‘berjalan turun’ bersama-sama setelah menggapai puncak orgasme. Anda bisa mengobrol atau menonton acara televisi bersama, misalnya. Yang penting adalah melakukan sesuatu bersama-sama sesaat setelah acara bercinta selesai.

Selain itu, dengan aktifitas pendinginan tertentu juga bisa dilakukan untuk memperpanjang acara bermesraan Anda berdua dalam arti yang sebenar-benarnya. Maksudnya, Anda bisa memperlakukan pendinginan sebagai foreplay untuk melakukan 'ronde' berikutnya lagi.

Tentu saja, untuk yang ini Anda berdua membutuhkan aktifitas yang lebih dari sekadar ngobrol. Yang tak kalah penting, proses pendinginan ini bisa dipandang sebagai pengobat rasa kecewa jika Anda tak mencapai orgasme.

Bukan rahasia lagi kalau wanita seringkali tak bisa selalu mencapai orgasme ketika berhubungan intim walaupun proses yang dijalankan sudah benar. Dalam kondisi seperti ini, aktifitas afterplay bisa dilakukan untuk memberikan Anda kepuasan dalam bentuk lain.

Bercinta merupakan ekspresi dari perasaan kasih sayang dan ikatan Anda berdua. Karena itu, setiap acara bercinta idealnya harus bisa memberikan kepuasan - bisa fisik ataupun psikologis - bagi masing-masing pihak.

Hal lain yang juga perlu diungkapkan di sini adalah fungsi aktifitas pendinginan yang bisa disulap menjadi proses pemanasan kembali. Jika Anda berdua adalah pasangan yang menyukai hubungan seks, afterplay bisa Anda gunakan untuk memperoleh kembali suasana hati yang tepat untuk memulai 'acara' ronde kedua (atau ketiga atau keempat!). Tentu saja, ada teknik khusus yang harus Anda lakukan untuk bisa mencapai hal tersebut.

Hal yang harus Anda ingat adalah masa jeda yang diperlukan pria untuk bisa ‘bertempur’ lagi setelah ia selesai bertugas. Tak peduli betapa besar hasratnya, pria tetap membutuhkan waktu untuk bisa ‘bertempur’ lagi, yang rata-rata berkisar lima menit.

Walau hanya lima menit, waktu sepanjang itu cukup untuk memadamkan hasrat Anda. Karena itu, fokus afterplay yang berfungsi sebagai pemanasan untuk ronde berikutnya adalah untuk menjaga hasrat Anda berdua pada posisi on. Karena itu, sangat disarankan untuk melakukan kembali aktifitas foreplay favorit Anda setelah Anda berdua mencapai puncak.

Atau, Anda berdua juga bisa membiarkan hasrat Anda mendingin dulu, lalu mulai membangunnya kembali. Misalnya, Anda dapat mandi berduaan setelah berhubungan intim yang tentu saja diselingi dengan aktifitas yang sedikit nakal.

Setelah itu, kembalilah ke tempat tidur (memilih lokasi lain juga sah-sah saja, sih) dan lakukan ‘ritual’ yang sama dengan ketika Anda akan mulai bercinta dari awal lagi. 

Jadi, Anda bisa melakukannya lagi dan lagi dan lagi, sesuai dengan keinginan dan 
energi yang tersisa. (sumber : astaga.com)

Berat Badan vs Aktivitas Seks

ANDA sering cemas karena merasa terlalu kurus? Anda sering gelisah karena kelewat gemuk? Jangan lupa, kecemasan dan kegelisahan besar dampaknya pada aktivitas Anda di ranjang.

Cemas Akan Tubuh
Anda tentu ingin selalu kelihatan langsing, ingin selalu punya kulit mulus, ingin selalu tampil cantik. Tapi, perawatan adalah sebuah proses. Dengan perangkat yang paling modern pun, Anda tidak bisa menyulap kulit menjadi mulus dalam sekejap. Atau, mengubah kulit gelap manjadi putih dalam sesaat. Atau, menaikkan/menurunkan berat badan dengan menelan sebutir pil sakti.

Ketidakpuasan akan diri sendiri ini diteliti lebih jauh oleh Domeena. Temuannya, lebih dari sepuluh persen pasien Domeena yang minta terapi seks memiliki citra buruk mengenai tubuh mereka.

Sebagian merasa kegemukan, sebagian lagi merasa kekurusan. Akibatnya, mereka cepat merasa depresi dan kehilangan gairah seks. Kalaupun berhubungan seks, mereka mengaku sulit sekali mendapatkan orgasme. Selain itu, mereka mengeluh karena sering merasa nyeri pada saat bersetubuh.

Setia Pada Proses
Bagaimanapun, tiap wanita ingin tubuh yang ideal, langsing, putih mulus, tinggi, cantik dan sebagainya. Kenyataannya, tak semua wanita memenuhi kriteria. Lantas, bagi yang tak memenuhi kriteria, haruskah menyesali diri seumur hidup? Usaha untuk mencapai tubuh ideal tentu saja patut dilakukan, antara lain dengan mengatur pola makan dan gaya hidup.
Menurut Domeena, gemuk atau kurus tak menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas seksual. Jadi, selain upaya membentuk tubuh ideal, Anda yang merasa tak bertubuh ideal juga perlu melakukan upaya pengendalian diri agar bisa menikmati kehidupan seks. (sumber : www.f-buzz.com)

Kegemukan, Seks Terganggu


ROKOK dan kegemukan tak perlu diragukan lagi, sungguh buruk bagi kesehatan maupun hubungan seksual. Disfungsi ereksi dan disfungsi seksual lainnya dapat terjadi. Tidak percaya? Mau membuktikannya?

‘’Saya seorang pria berumur 22 tahun, masih kuliah. Saya sering mengikuti rubrik Seksologi di Tabloid Gaya Hidup Sehat. Saya mau tanya soal merokok. Kata orang, rokok yang rasa mentol bisa membuat orang mandul atau impotensi. Benar atau tidak ya? Selama ini saya kadang-kadang saja merokok. 

Saya pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 4 kali. Dua kali saya mencapai orgasme, sedangkan 2 kalinya gagal. Apa mungkin karena faktor psikis? Saya perhatikan selama ini penis saya tidak bisa ereksi secara maksimal. Apa karena faktor fisik? Fisik saya gemuk, dengan berat 110 kg, tinggi 171 cm. Mohon penjelasan apa yang saya alami ini.’’ 
L.K., Jakarta

Rokok Berbahaya
Mengenai merokok, saya yakin Anda sudah sering mendengar atau membaca mengenai bahayanya bagi kesehatan, tidak peduli apakah rokok mengandung mentol atau tidak. Karena itu, semua bangsa di seluruh dunia sepakat menyatakan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. 

Bangsa-bangsa di dunia bahkan telah sepakat memilih satu hari dan menyerukan sebagai Hari Tanpa Tembakau, yang kita peringati juga. Tidak itu saja, perusahaan rokok pun diharuskan menempelkan peringatan bahaya merokok di setiap bungkus rokok. 

Jadi tidak usah diragukan dan dipertanyakan lagi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan. Kini terserah setiap orang, mau merokok atau tidak. Artinya, risiko ditanggung sendiri. Meski demikian, jangan merugikan orang lain dengan mencemari udara yang dihirup orang lain di sekitarnya. 

Di antara risiko kebiasaan merokok atau tercemar asap rokok terus-menerus ialah disfungsi ereksi dan gangguan kesuburan. Jadi Anda benar telah menyebut kedua efek buruk yang dapat terjadi akibat kebiasaan merokok. Belum lagi penyakit lain seperti penyakit jantung, infeksi paru, dan kanker paru.

Pastikan Gangguannya
Mengenai orgasme yang Anda sebut gagal, saya pikir harus dipastikan dulu, apakah benar gagal orgasme ataukah gagal ejakulasi. Ada pria yang tidak dapat merasakan orgasme (kenikmatan seksual) walaupun mengalami ejakulasi. Ada pula pria yang tak dapat mencapai ejakulasi dan sekaligus tidak merasakan orgasme. 

Dengan demikian, Anda harus dapat memastikan, mana yang pernah Anda alami itu. Namun, kalau kegagalan itu hanya terjadi sekali waktu, bukan terus-menerus, itu tidak dapat digolongkan sebagai disfungsi seksual.  

Demikian juga dengan gangguan ereksi yang Anda alami. Kalau benar Anda sering atau selalu mengalami gangguan ereksi sehingga selalu terganggu setiap kali melakukan hubungan seksual, barulah Anda disebut mengalami disfungsi ereksi. Kalau hanya sekali waktu, misalnya karena kelelahan lalu ereksi tidak baik, itu bukan tergolong disfungsi ereksi. 

Kesulitan Posisi
Saya ingin mengingatkan bahwa Anda mengalami kegemukan, dan kegemukan berkaitan dengan banyak gangguan atau penyakit. Kegemukan dapat berkaitan dengan gangguan metabolisme, gangguan hormon, timbunan lemak, gaya hidup, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hambatan gerak, dan kurangnya rasa percaya diri. Karena itu, kegemukan kerap berkaitan atau mengakibatkan disfungsi ereksi dan disfungsi seksual yang lain.

Bagi pasangan yang mengalami kegemukan, secara psikis dan fisik juga dapat menimbulkan gangguan seksual. Secara psikis, pasangan yang mengalami kegemukan merasa terganggu karena kegemukan pada umumnya bukan sesuatu yang diharapkan. 

Secara fisik, pasangan juga merasakan gangguan karena kegemukan menimbulkan kesulitan dalam gerakan dan pengaturan posisi hubungan seksual. Dengan demikian, hubungan seksual yang ideal jauh dari harapan.  

Apakah kini Anda mengalami disfungsi seksual atau tidak, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dan memeriksakan diri berkaitan dengan kegemukan yang Anda alami. Lambat atau cepat kegemukan akan menimbulkan akibat buruk, tidak hanya bagi fungsi seksual, tetapi juga bagi fungsi tubuh yang lain. Jadi jangan biarkan diri Anda tetap dalam kegemukan. (sumber : Kompas, Konsultasi Seks oleh Prof Dr Wimpie Pangkahila, Sp.And)


Kegemukan VS Kehamilan

Dengan menjalani gaya hidup sehat, kegemukan tak mesti menjadi momok bagi kehamilan maupun persalinan.

SEORANG ibu hamil besar ditolak pihak rumah sakit hanya karena kegemukan. Begitu salah satu judul berita di salah satu situs beberapa bulan lalu. Fasilitas kurang lengkap dijadikan alasan pihak rumah sakit untuk menolak menangani wanita asal Australia yang akan melahirkan tersebut. Pihak rumah sakit bersikeras bahwa menangani pasien seperti itu menuntut kelengkapan fasilitas. Soalnya, kegemukan kerap menimbulkan beragam komplikasi saat persalinan. 

Wanita itu tidak sendirian. Masih ada begitu banyak wanita yang menjalani kehamilannya dengan penuh kecemasan lantaran masalah serupa. Betulkah kegemukan bisa menyebabkan komplikasi saat hamil? Benarkah juga mereka yang berbadan subur tak sukses menjalani persalinan? 

Alami Hipertensi 
Menurut dr Okky Sofyan, Sp.OG., kegemukan itu sendiri harus dibedakan menjadi dua, yakni overweight (OW) dan obesitas. OW atau berat badan berlebih merupakan kondisi di mana berat badan mencapai lebih dari 20% berat badan ideal (BBI). Sedangkan seseorang dikatakan obesitas jika berat badannya 120% di atas BBI. 

Lebih lanjut Okky membenarkan bahwa kegemukan memang berdampak negatif pada ibu dan janin yang dikandungnya. Baik saat hamil, persalinan, maupun seusai persalinan. Salah satu dampaknya, si ibu berisiko mengalami hipertensi kronis. Soalnya, kegemukan membuat beban jantung jadi terlalu berat. Selain itu tekanan pada pembuluh darah yang meninggi akibat tebalnya lemak.

Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmhg atau lebih. Sementara tekanan diastolik mencapai 90 mmhg atau lebih. Gejala-gejala yang kerap muncul antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, mimisan, dan sebagainya. Akan tetapi tidak sedikit penderita yang tidak mengalami gejala apa-apa. Sebab itu, satu-satunya jalan untuk mendeteksinya adalah melalui pemeriksaan tekanan darah. 

Ancam Nyawa Si Kecil 
Tak hanya itu. Kemungkinan bagi si ibu untuk mengidap diabetes pun jadi tinggi. Timbunan lemak di tubuh yang merupakan sumber kalorilah yang men-jadi biang keladi. Penyebabnya, hormon kehamilan (Beta HCG/Human Chorion Gonadotrophine) akan mengubah sebagian besar lemak dalam tubuh menjadi glukosa. 

‘’Jadi, bisa dibayangkan jumlah gula yang menumpuk akibat banyaknya lemak. Ibu bisa mengalami diabetes saat hamil yang disebut gestational diabetes. Memang sih diabetes jenis ini umumnya akan menghilang seusai persalinan, dan hanya sedikit saja yang menetap. Tapi dampak negatif diabetes pada janin tetap perlu menjadi perhatian,’’ jelas Okky.

Selanjutnya, gangguan kencing manis ini bisa mengakibatkan ibu melahirkan bayi besar (makrosomi) dengan berat lahir mencapai 4.000-5.000 gram atau lebih. Bisa juga sebaliknya, si bayi lahir dengan berat lahir rendah, yakni di bawah 2.000-2.500 gram. Ini karena pembuluh darah yang menyempit akibat timbunan lemak membuat pasokan nutrisi ke janin jadi berkurang hingga bayi tidak bisa berkembang optimal. 

Risiko lainnya, janin mengalami hipoksia karena plasenta sebagai penyuplai oksigen menyempit karena lemak. Padahal terhambatnya suplai oksigen ini akan merusak sel-sel otak si janin. Semakin lama rentang waktu penghambatan ini terjadi, efeknya akan makin parah dan makin sukar dipulihkan. Akibatnya, kecerdasan si kecil akan berkurang.

Dampak yang lebih parah, bukan tidak mungkin si janin meninggal dalam kandungan karena mengalami keracunan. Kemungkinan lain, paru-parunya mengalami gangguan berat akibat kadar gula ibu yang sangat tinggi.

‘’Beberapa detik setelah dilahirkan, bayi dengan gangguan semacam ini biasanya meninggal dunia,’’ ungkap Okky.


Komplikasi Usai Persalinan 
Seusai bersalin, ragam komplikasi pun masih menunggu. Proses sesar pada ibu dengan OW maupun obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Hal ini karena proses pembekuan darah pada ibu hamil jadi kurang berfungsi optimal.

Bekuan darah yang berguna untuk mengurangi bahkan menghentikan perdarahan terganggu akibat kondisi pembuluh darah yang tidak ideal, baik karena penumpukan lemak maupun timbunan kolesterol. 

  Berdasarkan pengalaman Okky, ibu hamil dengan OW maupun obesitas juga kerap mengalami infeksi seusai bersalin. Penyebabnya tak lain adalah banyaknya pembuluh darah si ibu hamil tadi yang tersumbat.

Dengan kondisi demikian, proses penyembuhan luka pun jadi terganggu dan makan waktu lebih lama. Pasalnya, pembuluh darah merupakan komponen penting untuk menyatukan jaringan luka agar utuh kembali. Sementara timbunan lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman. Tak heran kalau infeksi pun tinggal menunggu waktu.

Itulah sebabnya, Okky menyarankan agar para wanita yang berencana hamil sebaiknya mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan. Akan lebih bagus lagi jika berat badannya mencapai berat badan ideal.

Kalaupun sebelumnya sudah memiliki berat badan ideal, hendaknya harus diupayakan untuk mempertahankan berat badan ideal tersebut. Ingat, di trimester pertama peningkatan berat badan memang relatif sedikit, tak kunjung naik atau bahkan berkurang karena gangguan mual-muntah. Akan tetapi kondisi di trimester 2 dan 3 jadi sedemikian berbeda karena sebagian besar ibu hamil mengalami peningkatan berat badan cukup pesat. 

Yang Harus Dilakukan

* Berkonsultasi teratur pada dokter kandungan 
Dengan mengikuti serangkaian pemeriksaan dan aktivitas yang disarankan dokter, kehamilan dan persalinan bisa berlangsung dengan lancar. 

Hal pertama yang lazim dilakukan dokter adalah melakukan serangkaian tes di trimester pertama. Mulai pemeriksaan gula darah, tekanan darah, wawancara, hingga pengukuran berat badan. Pemeriksaan ini diulang di akhir trimester 3 untuk mengetahui apakah ibu berisiko terkena diabetes dan hipertensi atau tidak. 

Untuk mengukur kadar gula akan dilakukan pemeriksaan glukosa toleransi tes (GTT). Ibu biasanya mesti berpuasa beberapa jam sebelum diambil darahnya. Setelah itu si ibu hamil mesti mengonsumsi air mengandung gula dalam kadar tertentu. Kemudian dites darah lagi dan dilihat hasilnya.

Jika kadar gula darahnya tinggi (140 mg/dl), maka ibu positif menderita diabetes. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemantauan perkembangan janin dari bulan ke bulan. Frekuensi pemantauan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak ada indikasi yang mengganggu, frekuensi dikurangi. Demikian sebaliknya. 

Saat persalinan, dokter umumnya akan melakukan tindakan induksi di usia kehamilan 40 minggu. Induksi dengan obat-obatan yang dimasukkan ke vagina ini dilakukan agar bayi tidak berkembang lebih besar lagi hingga menjadi giant baby.

Dokter juga akan memberikan insulin jika ibu positif terkena kencing manis. Lewat cara ini banyak ibu yang bisa melahirkan dengan normal. Kecuali jika ada hambatan seperti bahu bayi tersangkut akibat besarnya ukuran tubuh bayi ataupun kontraksi yang lemah. Untuk mencegah infeksi, dokter akan memberikan obat-obatan antibiotika. Sementara transfusi darah dilakukan jika kadar Hb ibu relatif rendah.


* Menjalani pola makan sehat 
Salah satunya dengan membatasi kalori. Ini memang masih menjadi kontroversi, karena di satu sisi janin membutuhkan nutrisi lebih. Dikhawatirkan pengurangan kalori bisa menyebabkan perkembangan janin terganggu. Sementara di sisi lain, ibu dalam keadaan bahaya jika asupan kalorinya tidak dibatasi. Hal yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang. 

Selain itu, hindari makanan pemicu gula darah tinggi seperti makanan yang manis-manis, makanan berlemak, goreng-gorengan, dan makanan tinggi kolesterol. Makanan berserat dan buah-buahan segar sangat dianjurkan karena bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama, disamping mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Bagi yang menderita tekanan darah tinggi, selain memberikan obat-obatan, dokter juga menganjurkan penderita agar membatasi konsumsi makanan yang mengandung garam. 

* Melakukan olahraga ringan secara teratur 
Yang paling dianjurkan adalah jalan kaki di pagi hari atau renang yang bisa membuat kondisi ibu sehat, selain turut membakar kolesterol dan lemak dalam tubuh. Jangan lakukan olahraga berat seperti joging maupun olahraga keras lainnya karena akan membahayakan janin. Sebabnya, "Penghancuran lemak terlalu drastis bisa mengakibatkan keton lemak meracuni janin." 

Dengan mengikuti semua prosedur di atas, ungkap Okky, ibu hamil tak perlu kelewat mencemaskan kehamilan dan persalinannya. Sedangkan buah hati tercinta pun bisa lahir dengan selamat tanpa menderita komplikasi apa pun.


Tips Hamil Dengan Obesitas

* Yakinlah Anda bisa menjalani kehamilan dan persalinan dengan lancar. Sikap tenang ini sangat bermanfaat untuk perkembangan janin. 

* Jalani semua saran dan anjuran dokter. Jangan sekali-kali membantah dengan alasan apa pun. Kemukakan semua keluhan dan gejala yang dialami saat hamil. 

* Sebagian besar ibu obesitas atau OW harus menjalani persalinan lewat operasi sesar, meski ada sebagian yang bisa menjalani persalinan normal. Normal tidaknya tergantung beberapa hal seperti ukuran panggul, kekuatan kontraksi, dan ukuran bayi. 

* Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Ini sebagai antisipasi jika ibu membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks. (sumber : tabloid nakita)

Gairah Menurun, Obat Kuat Bukan Jaminan

Ada saat-saat tertentu di mana suami atau istri merasa tak lagi bergairah. Apa sebabnya? Dan, bagaimana mengatasinya? 

BELAKANGAN Wida tampak lesu. Di tempat kerja pun, ia makin sering uring-uringan.
  ‘’Suami saya sekarang nggak bergairah lagi," akunya.

Nasib seperti Wida banyak dialami pasangan lain. Banyak kejadian, suami-istri berpisah hanya karena alasan tak lagi menemukan kebahagiaan batin. 

Memang, gairah pegang peranan penting dalam hubungan seks yang normal. Tanpa gairah, hubungan seks akan hambar. Tapi kenapa pada masa-masa tertentu gairah menurun?

‘’Ada berbagai sebab. Yang pertama, fisik. Ini pun dipengaruhi beberapa faktor, antara lain yang bersifat alami seperti usia,’’ kata konsultan keluarga, Dr. Gerard Paat, MPH. 

Umumnya, lanjut Gerard Paat, gairah seks tiap orang mulai menurun pada usia 45-50 tahun. Di usia itu, hormon yang mendukung gairah seks memang menurun. Penyebabnya bisa banyak, termasuk problem nonseksual, seperti kegemukan dan sebagainya. Tak heran, pria yang memasuki usia lansia mulai kelihatan loyo.

‘’Selain gairah menurun, juga karena kemampuan ereksinya pun menurun,’’ tuturnya.

  Dijelaskannya pula, gairah pria banyak ditentukan hormon laki-laki (testosteron) yang akan mulai menurun begitu pria menginjak usia 30-an tahun. 

Gairah Wanita Tetap 
Di sisi lain, gairah seks wanita tak dipengaruhi hormon wanita (estrogen dan progesteron), tapi justru dipengaruhi hormon laki-laki. Dan hormon yang bertanggungjawab pada gairah seks wanita ini justru tak menurun saat wanita usia lanjut. 

Wanita, kata Gerard Paat, hanya punya sedikit testosteron.

‘’Jikapun turun, sedikit sekali,’’ ujarnya.

Sehingga, pada wanita, menurunnya gairah seks tak begitu kentara. Yang terjadi, wanita kehilangan beberapa sifat kewanitaan, seperti kecantikan memudar atau menopause, seiring meningkatnya usia. Sementara gairah seksnya tetap.

‘’Karena itu, jika bicara seks pada lansia, yang proaktif justru wanita,’’ ungkap konsultan seksologi ini. 

Penyebab fisik lain ialah penyakit semisal sakit gula, jantung koroner, atau lever. Bisa juga karena obat-obatan. Entah karena terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang atau narkotika. Semua hal di atas bisa menjadi penyebab menurunnya gairah.

‘’Bahkan bisa menyebabkan impotensi,’’ tukas Gerard Paat. 

Selain penyebab fisik, gairah seks menurun juga bisa disebabkan faktor nonfisik atau kejiwaan. Mungkin saja komunikasi di antara suami-istri tak berjalan lancar, sehingga hubungan mereka jadi kurang mesra dan tak lagi tertarik satu sama lain. 

Penyebab lain ialah faktor pribadi, seperti munculnya perasaan rendah diri terhadap pasangan atau anggapan salah seorang pasangan bahwa seks hanyalah sekedar kewajiban. Bisa saja suami maunya to the point, tak ada ‘pemanasan’ lebih dulu, sehingga istri tak merasakan kepuasan. Akibatnya, seks bagi istri hanya dianggap sebagai suatu kewajiban. 

Ketahui Penyebab 
Yang perlu dilakukan untuk mengatasi turunnya gairah seks, baik pada istri maupun suami, ialah mengetahui lebih dulu penyebabnya. Yang paling mudah, jika penyebabnya bersifat jasmaniah, misalnya karena sakit. Maka, jika gairah seks menurun sementara komunikasi pasangan berjalan lancar, cobalah pergi ke dokter. Jangan-jangan menurunnya gairah seks itu karena penyakit.

‘’Jika memang penyebabnya penyakit, penyakit inilah yang disembuhkan, minimal akibatnya dikurangi,’’ kata Gerard Paat. 

Banyak penyakit yang bisa menyebabkan menurunnya gairah seks. Misal, penyakit gula (diabetes).

‘’Diabetes memang tak bisa disembuhkan, tapi akibatnya bisa dikurangi. Misalnya, dengan minum obat anti diabetes, sehingga kadar gula dalam darah terkontrol dan tak menyebabkan kerusakan pembuluh darah atau saraf, sehingga gairah bisa dipertahankan untuk masa tertentu,’’ jelas lulusan FKUI pada 1962 ini.

Contoh penyakit lain yang bisa menyebabkan turunnya gairah seks ialah darah tinggi (hipertensi).

‘’Tapi pengobatannya harus dengan obat yang tak menambah kelemahan seks. Pasalnya, ada obat hipertensi yang justru mengurangi kemampuan ereksi,’’ lanjutnya. 

Yang seringkali terjadi, dokter merasa cukup ahli untuk menangani, misalnya dengan memberi obat penambah hormon.

‘’Padahal, pemeriksaan hormon hanya bisa menunjukkan total hormon yang ada dalam darah. Ia tak bisa membedakan antara testosteron bebas dan tak bebas. Yang punya pengaruh terhadap gairah seks ialah testosteron bebas yang jumlahnya sangat sedikit dan subyektif,’’ terang Gerard Paat. 

Ada orang yang jumlah hormonnya sedikit, tapi masih punya gairah. Ada pula yang jumlah hormonnya cukup banyak, tapi gairahnya sudah tak ada, tergantung dari kondisi tubuh yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya saja faktor keturunan, gizi, kejiwaan, iklim, dan faktor kesehatan pada umumnya. Contoh soal iklim, kata Gerard Paat.

‘’Cuaca yang dingin bisa membuat orang sakit, sehingga tak bisa ereksi. Nah, semua ini mempengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh yang bisa mempengaruhi kualitas hormon tadi,’’ terangnya. 

Jika turunnya gairah disebabkan faktor penyakit, tergolong mudah penanganannya. Tak demikian halnya bila disebabkan faktor psikologis.

‘’Acapkali penyebab psikologis menyangkut pribadi. Mungkin harga diri yang menurun di hadapan pasangan, mungkin stres yang tak ada hubungannya dengan perkawinan, stres karena krismon, atau stres dalam keluarga,’’ jelas konsultan perkawinan ini. 

Bila ini yang terjadi, psikolog atau penasehat perkawinan merupakan alamat yang tepat untuk dikunjungi. Pasangan yang memikili problem, harus berbicara tentang apa yang dirasakannya, diharapkannya, sehingga akhirnya menemukan jalan keluar. 

Obat Kuat Malah Bahaya 
Apa pun faktor penyebabnya, pengobatan untuk meningkatkan atau memulihkan gairah, tak bisa langsung berhasil.

‘’Jangan berharap, sekali datang ke ahli, lalu semua persoalan jadi beres,’’ kata Gerard Paat.

Juga, belum tentu sekarang diberi obat penambah hormon, lantas besoknya gairah membaik. Kadang butuh waktu lama untuk mendapatkan hasil. Apalagi jika penyebabnya faktor kejiwaan. Misal, stres karena utang bertumpuk.

‘’Jika masalah utangnya belum selesai, bagaimana jiwa orang yang bersangkutan bisa tenang? Padahal, itu penting,’’ lanjutnya. 

Bagaimana dengan obat kuat yang belakangan ini makin gencar dipromosikan?

‘’Penggunaan obat kuat juga tak menyelesaikan masalah. Secara ilmiah, obat kuat sebetulnya tak ada. Yang ada ialah obat penambah hormon. Mereka yang jumlah hormonnya menurun memang bisa diberi obat yang mengandung hormon. Nah, obat inilah yang biasa disebut obat kuat,’’ jelas lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI pada 1967 ini. 

Obat semacam ini hanya berguna bagi para lansia yang hormon testosteron-nya rendah. Bagi mereka yang masih muda, sebetulnya tak perlu.

‘’Bahkan justru bisa membahayakan. Pasalnya, jumlah hormon yang dimilikinya sebetulnya normal. Nah, begitu ia minum obat penambah hormon, maka produksi hormonnya justru berhenti sehingga perlu waktu lama untuk mengembalikan produksi hormonnya,’’ papar Gerard Paat.

Karena itu, suami-istri wajib memelihara gairah seks dengan mencegah sebab-sebab tadi. Kecuali yang sifatnya alami, seperti usia. 

Seks Bukan Utama 
Yang harus disadari oleh suami-istri ialah, setiap masalah seks dalam perkawinan tak bisa diselesaikan secara sepihak. Masalah harus diselesaikan bersama-sama. Suami yang impoten, misalnya, tak bisa hanya ia saja yang pergi ke dokter. Istri pun harus ikut agar mengetahui obat dan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu pengobatan sang suami. 

Apalagi jika kemudian ditemukan penyebabnya adalah sang istri sendiri. Bisa saja suami tak bergairah pada istrinya, tapi pada wanita lain justru sebaliknya. Ini bisa terjadi karena berbagai sebab. Umpamanya, istri selalu menolak tiap kali diajak berhubungan seks, entah dengan alasan capek, tak berminat, sedang pusing, dan lainnya. Atau istri bersikap galak, mudah marah, dan tak menjaga penampilan. Karena menganggap cuma di rumah, ia berpakaian seenaknya, tak mengurus badan, dan lainnya.

‘’Tentu saja, suami jadi tak bergairah,’’ tukas Gerard Paat. 

Perlu pula disadari, seks bukan unsur paling utama dalam sebuah perkawinan. Masih banyak hal lain yang bisa membuat hubungan suami-istri jadi bermasalah atau sebaliknya.

‘’Banyak, kok, pasangan yang tak melakukan hubungan seks karena berbagai alasan. Misalnya karena sakit, usia, atau karena konsensus bersama. Jadi, tak selalu gairah seks yang menurun bisa menimbulkan masalah dalam perkawinan,’’ kata Gerard Paat. 

Termasuk juga, lanjut Gerard Paat, tak selalu kelainan seksual, seperti impotensi, menjadi masalah bagi pasangan.

‘’Itu tergantung dari persepsi pasangan tentang seks,’’ katanya.

Jika pasangan menempatkan seks sebagai suatu kebutuhan mutlak, tentu saja menurunnya gairah seks bisa memicu timbulnya masalah. Tapi bila pasangan menempatkan seks sebagai suatu sarana untuk menciptakan kebersamaan dan kebersamaan itu sudah terwujud melalui sarana lain, maka seks bukan lagi menjadi satu-satunya hal yang pokok. 

Agar Gairah Tetap Membara

SEBENARNYA tak ada alasan bagi suami atau istri untuk kehilangan gairah terhadap pasangannya. Tentu saja, untuk menjaga gairah seks diperlukan berbagai upaya. Tips dari Dr. Gerard Paat, MPH di bawah ini mungkin bisa membantu Anda. 

* Jaga keharmonisan hubungan. Pasangan harus memiliki semangat untuk berkorban dan saling mengerti. Jika tiap hari selalu cekcok, mana mungkin timbul gairah? 

* Jaga daya tarik Anda. Tak ada salahnya istri bersolek untuk suami, bukan? Begitu pun suami, tak ada ruginya menjaga berat badan dan penampilan, misalnya. 

* Istirahat cukup dan makan makanan yang seimbang. 

*Segera berobat jika sakit. Hindari mengkonsumsi alkohol dan obat penenang yang berlebihan. 
 

Cara Mudah Tingkatkan Gairah

LUPAKAN obat kuat yang belum tentu bermanfaat. Cobalah cara-cara yang lebih sederhana, lebih murah, untuk membangkitkan gairah Anda. 

* Pijat. Putar lagu tenang, redupkan lampu, dan pijatlah pasangan Anda.Gunakan minyak dengan aroma yang membangkitkan gairah seperti aroma mawar, melati, atau lainnya sesuai selera. Pijatan lembut yang Anda atau suami berikan, akan menimbulkan getaran-getaran khusus yang dapat membangkitkan gairah. 

* Olahraga teratur. Bukan saja tubuh Anda yang akan merasa segar, tapi gairah pun bisa meningkat. Olahraga yang teratur, kata ahli, meningkatkan energi. Olahraga tak selalu berarti lari, jogging, atau main tenis. Berdansa dengan pasangan pun, termasuk olahraga. Lakukan sekitar 20 menit. Jangan lupa lakukan pula kontak mata sehingga suasana mesra tercipta. 

* Teh dengan rasa pepermin. Secangkir teh yang mengandung pepermin sebelum berangkat tidur, dipercaya bisa meningkatkan gairah suami. Bisa juga secangkir minuman cokelat. Kalau yang ini, bisa untuk suami dan istri. 

* Vitamin dan mineral suplemen. Ini juga bisa mengembalikan gairah. Penelitian menyebutkan adanya keterakaitan antara kekurangan vitamin A, C,E, B-kompleks, plus selenium dan zat besi, dengan menurunnya gairah seorang pria. Semua itu diperlukan suami untuk memproduksi testosteron. (sumber : tabloid nakita)

Wanita Kurus Lebih ‘HOT’ di Ranjang

TERNYATA kegemukan tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan tapi juga kehangatan di ranjang. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang-orang bertubuh kurus juga memiliki ‘kemampuan’ lebih besar dalam urusan ranjang.

Sebuah penelitian yang dilakukan di AS menemukan bahwa orang-orang yang mengalami obesitas, lalu menguruskan tubuh, akhirnya dapat menikmati kehidupan seksual yang lebih menyenangkan, selain juga membuat merasa lebih sehat. Laporan tentang penemuan ini diungkapkan di pertemuan rutin yang digelar Obesity Society, di Vancoouver, Kanada.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh direktur Diet and Fitness Center di Durham, Martin Binks, diduga orang-orang yang mengalami obesitas secara signifikan rata-rata tinggi mengalami kualitas hubungan seksual buruk.

Namun, ‘’hanya sedikit yang diketahui tentang pengaruh pengurangan berat badan dalam masalah ini,’’ ungkap peneliti tersebut.

Dalam studi yang mereka lalukan, Binks dan koleganya melakukan percobaan data kualitas seksual dari orang-orang yang menguruskan badannya. Percobaan tersebut dilakukan pada 161 wanita yang mengalami obesitas dan 26 pria yang juga mengalami obesitas.

Data tersebut dikumpulkan tiap tiga bulan selama dua tahun. Untuk mengukur kualitas seksual dalam kehidupan, para peneliti menggunakan berbagai pertanyaan standar yang berjudul ‘Pengaruh Kegemukan Pada Kualitas Dalam Kehidupan.’

Di antara faktor yang disebutkan dalam survey tersebut antara lain: perasaan seksual yang tak menarik, kurangnya gairah seksual, keengganan terlihat dalam keadaan tanpa busana, kesulitan melakukan kegiatan seksual, menghindari rangsangan seksual, dan kurang menikmati aktivitas seksual.

Secara garis besar, orang-orang dalam studi ini kehilangan 13% berat badan mereka selama dua tahun, ungkap Binks.

‘’Pada awal percobaan, baik pria maupun wanita yang berpartisipasi mengindikasikan kalau mereka mengalami kesulitan yang signifikan dalam segala wilayah terkait kualitas seksual dalam kehidupan,’’ ujar peneliti ini.

Para wanita, lebih banyak mengalami kesulitan dari pada kaum pria.

‘’Bagi para wanita, tak ingin dilihat dalam keadaan tanpa busana dan tak dapat menikmati aktivitas seksual merupakan sebuah masalah yang menggangu,’’ ujar Binks.

Akan tetapi, kehidupan seksual, baik bagi pria maupun wanita jauh lebih baik saat mereka kehilangan beberapa kilo dari berat mereka.

‘’Perbaikan kualitas kehidupan seksual terhubung langsung dengan kehilangan berat badan, dan sepertinya mereka mencapai tingkat maksimal saat mampu mengurangi berat badan sebesar 12%,’’ ungkap Binks.

67% dari wanita mengatakan, kalau mereka merasakan tak menarik secara seksual di awal studi.

‘’Lazimnya turun hingga 26,4% dalam setahun dan tetap stabil,’’ ujar Binks.

‘’Sedang yang tak diinginkan terlihat tanpa busana turun dari 62,7% hingga 34,3%,’’ tambahnya.

Dan ada pengurangan serupa di area lainnya.

Sementara itu, ada perbaikan serupa pada kaum pria, ada beberapa pria dalam studi ini yang dapat membuat definisi kesimpulan yang sama. Bagi para pria, tidak menginginkan terlihat tanpa busana dan tak dapat menikmati hubungan seksual merupakan dua masalah penting, seperti halnya para wanita.

‘’10% kekurangan berat badan yang signifikan memperbaiki hampir sebagian besar masalah kesehatan. Nampaknya kualitas kehidupan seksual makin membaik seperti segala masalah terkait berat badan yang juga jadi lebih baik,’’ ujar Binks. (sumber : suara karya)

22 September 2008

'Hobi' Nonton Film Porno, Normalkah?

SEBERAPA besar tingkat 'ke-porno-an' suatu hal yang dianggap porno? Dan siapakah pula yang bisa memastikannya? Keprihatinan pada kebiasaan menonton tayangan porno makin meningkat dikarenakan sikap masyarakat yang begitu 'kolot' di awal abad ke-21.

Namun, marilah kita memulai pembahasan soal pornografi dan mengaitkannya dengan faktor kesehatan. Sebenarnya tak ada yang 'tak sehat' atau 'tak normal' dengan kebiasaan menonton film porno atau tindakan porno itu sendiri.

Selama yang kita tonton itu tayangan dewasa yang 'legal' dan selama usia penontonnya memenuhi syarat, kita tak bisa mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pornografi itu buruk. Namun sayang, kadang orang menyalahgunakannya dan menjadi sangat terobsesi dengannya, sehingga pornografi dipakai untuk hal-hal yang negatif.

Seorang ahli terapi seks, Marty Klein, yang menulis tentang beberapa masalah yang berkaitan dengan 'ketergantungan' terhadap pornografi, mengatakan bahwa tak ada seorangpun yang menyukai tayangan porno melebihi berhubungan seks secara langsung dengan pasangannya. Jika hal ini memang terjadi, maka mungkin memang tengah terjadi masalah. Namun, masalah yang timbul lebih pada soal hubungan pada pasangan itu daripada pornografi-nya.

Tindakan pornografi pada konteks tersebut ibarat sebuah 'pelampiasan' atas masalah yang mengganggu hubungan asmara dalam pasangan kekasih.

Terkadang penting juga untuk bertanya pada diri sendiri soal perasaan kita pada pornografi. Apakah hal itu selalu menarik perhatian kita? Jika ya, Anda perlu mengetahui beberapa tip tentang bagaimana menyikapinya dengan tepat.

Jika Anda tak tertarik untuk menerapkan pornografi dalam hubungan seksual Anda, apakah Anda tak keberatan jika pasangan Anda menonton film porno suatu saat? Jika Anda keberatan, Anda harus bisa menjelaskan alasannya pada pasangan Anda.

Anda juga perlu untuk bertukar pikiran dengan pasangan Anda tanpa bermaksud menghakiminya. Mungkin Anda bisa menanyakan alasan pasangan Anda menyukai pornografi. Apakah itu sekedar membangun fantasi? Apakah ada yang ingin ia praktekkan dengan Anda saat bercinta? Ataukah itu sebagai wujud kebosanan ataukah kebiasaan? Ataukah mungkin itu sebagai pelarian?

Jika Anda bisa terbuka dan jujur dengan pasangan Anda (dan sekali lagi tanpa bermaksud menghakimi) soal pornografi dan kebiasaan menonton adegan porno, maka Anda bisa terbebas dari kekuatiran soal kebiasaan seksual tersebut. Jika tidak, maka Anda akan menemui jalan buntu dan tak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Seksualitas bisa menjadi sangat kompleks dan dalam, dan Anda tak selalu bisa menyesuaikan diri dengan hasrat seksual pasangan kita. Kadangkala, menjalin hubungan adalah soal bagaimana kita bisa melakukan kompromi dan itulah saat dimana Anda dan pasangan Anda perlu mengambil jalan tengah yang terbaik baik kelangsungan hubungan percintaan pasangan.

Jika Anda tak bisa mengatasinya sendiri, akan sangat membantu jika Anda berkonsultasi dengan seorang ahli terapi seksual, demi menciptakan kondisi yang kondusif bagi Anda dan pasangan Anda. (sumber : kapanlagi.com)

Makin Hot di Ranjang Lewat Yoga

SELAMA ini yoga dikenal sebagai ritual kuno dari India yang dapat membawa ketenangan pikiran. Tapi saat ini, yoga berubah wujud dengan membawa banyak manfaat bagi orang yang mempraktekannya. Berlatih yoga bukan hanya membawa ketenangan pikiran dan membuat tubuh fit, yoga juga bermanfaat untuk menambah bara dalam kehidupan di ranjang.

Beberapa gerakan yoga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan seksual yang lebih baik. Dengan otot-otot tubuh dan persendian yang lebih lentur, membuat pasangan dapat melakukan berbagai posisi seks dengan lebih mudah. Gerakan yoga yang membuka dan mengencangkan pinggul membantu rangsangan tepat ke arah G-Spot. Dan yang perlu Anda dan pasangan lakukan adalah menambahkan gerakan-gerakan yoga seks ini dalam jadwal latihan Anda. 

Bound Angle atau Baddha Konasana 
Dalam posisi duduk satukan telapak kaki, lalu tarik kedua tangan ke arah pergelangan kaki, rileks kan lutut di atas lantai, tarik tubuh ke arah depan hingga kepala menyentuh kaki atau sejauh yang Anda mampu. Tarik dan hembuskan nafas sebanyak 10 sampai 15 kali.

Menguatkan Pinggul. Menguatkan otot kunci membantu Anda menggunakan dan mengangkat pinggul dari lantai, gerakan ini bermanfaat dalam memberikan sensasi dan kontrol penuh saat Anda melakukan gerakan - gerakan seks.

Root Lock atau Mula Bandha 
Dalam bahasa Sansekerta gerakan ini disebut Mula Bandha. Posisi duduk atau berdiri, kontraksi dan lalu lepaskan otot di sekitar pubococcygeus (otot seks) antara tulang pubic dan tulang selangka, seperti gerakan saat Anda menahan kencing. Anda bahkan bisa mempraktekkan gerakan ini di tempat kerja, lakukan selama 10 kali, tiga kali sepanjang waktu kerja Anda. 

Push-up di Awal Yoga 
Dalam posisi push-up, lengan dipanjangkan. Tahan bagian perut saat Anda melakukan gerakan turun perlahan-lahan ke lantai. Hentikan saat bagian torso Anda berjarak 2 sampai 3 inci dari lantai. Pertahankan bagian siku di bagian dalam, tahan selama lima tarikan dan hembusan nafas, lalu turunkan perlahan di lantai. Ulangi gerakan ini tiga kali untuk awal dan tingkatkan sampai lima kali.

Eagle Pose atau Garudasana
Posisi berdiri dengan satu kaki yang terpilin dan tangan yang saling terpilin. Gerakan ini akan terasa mengencangkan otot di sekitar panggul. Hingga membuat otot organ seks seperti dikencangkan.

Latihan Panggul. Gerakan ini bisa dilakukan dalam posisi berdiri atau tiduran. Gerakkan bagian pinggul dengan gerakan maju - mundur, dalam melakukan gerakan ini tahan bagian tubuh lain untuk tidak ikut bergerak. Dalam posisi tidur, tekuk lutut lalu angkat pantat, tarik nafas dalam saat melakukannya, dan hembuskan perlahan saat menurunkannya. Lakukan gerakan ini lima kali. 

Pernafasan Pendorong Hasrat 
Kalau gerakan yoga membantu meningkatkan libido Anda, latihan pernafasannya dapat membantu meningkatkan kepuasan. Saat Anda sedang melakukan hubungan, bernafas lah dengan cepat, berkekuatan dan berirama. Bernafaskan melalui hidung dengan mulut tetap tertutup. Jangan khawatir kalau pasangan Anda mengira terkena hyperventilasi, dia akan melupakannya saat Anda berhasil mencapai klimaks.

Kepuasan Ganda

Menurut Jacquie Noelle Greaux, pencipta video Better Sex Through Yoga, berlatih yoga dengan pasangan Anda, bisa dijadikan sebagai ritual untuk pemanasan. Anda bisa mulai dengan berlatih pernafasan bersama, berkeringat bersama dan bergerak bersama. Ritual semacam ini membuat energi Anda meningkat.

Gerakan-gerakan bersama ini juga bisa menumbuhkan imajinasi seks pasangan. Kebanyakan wanita enggan melakukan seks kilat bersama pasangannya, mereka ingin sebuah penjelajahan, dan yoga mengundang Anda untuk melakukan penjelajahan bersama pasangan. (sumber : kapanlagi.com)