BEBERAPA perempuan menderita kesakitan saat melakukan hubungan intim dengan
pasangan, dikenal sebagai dyspareunia. Untuk sebagian besar perempuan, tentu saja hal ini sangat tidak menyenangkan. Bagaimana tidak, hubungan kedekatan yang paling intens dengan pasangan terhalang karena kesakitan yang tidak diinginkan.
Ingin tahu kenapa? Berikut beberapa penyebabnya dan solusi untuk mengatasinya :
Ini adalah masalah umum yang paling sering terjadi menyebabkan kesakitan saat
hubungan intim. Saat tubuh perempuan siap melakukan hubugan intim, Miss V akan bersifat lentur untuk memudahkan penetrasi organ genital laki-laki. Saat hal ini terjadi, Miss V akan menjadi terlubrikasi untuk menghindari kemungkinan lecet.
Jadi saat tidak terangsang, Miss V tidak cukup terlubrikasi sehingga sakit saat organ pria 'memaksa' masuk. Namun jika Anda cukup terangsang namun tetap merasakan sakit saat penetrasi, segera temui dokter kandungan untuk mencari tahu penyebabnya.
2. Siklus Kesakitan
Saat Anda kesakitan, hal itu menghalangi rangsangan seksual. Dan tentu saja kurangnya rangsangan akan menimbulkan rasa kesakitan lebih lanjut. Sejumlah perempuan biasanya mengenali siklus kesakitan ini, dan takut untuk melakukan hubungan intim, sebab takut rasa sakit akan datang lagi.
Ketakutan semacam ini juga menghalangi rangsangan, yang menyebabkan kesakitan saat pasangan mencoba penetrasi, begitu seterusnya seperti lingkaran setan tiada habisnya.
Alat yang disebut 'Eros' ini adalah sebuah pompa vakum elektronik yang bisa digunakan di rumah, serupa dengan pompa yang biasa digunakan laki-laki bertahun-tahun untuk memperbaiki masalah disfungsi ereksi. Entahlah, apakah alat ini tersedia di Indonesia. Saran saya, sebaiknya Anda konsultasi dengan pakarnya sebelum memutuskan ikut menggunakannya.
Cobalah mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim dengan berbagai cara berikut:
* Santai
Ini hal terpenting yang wajib dilakukan. Mandi dulu biar segar dan wangi, bernapas dalam atau mendengarkan musik yang membuat Anda santai dan merasa nyaman.
* Pastikan Jiwa dan Pikiran Menyatu dengan Tubuh
Saat melakukan hubungan intim, mind, body & soul merupakan paket kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika Anda punya konflik dengan pasangan yang mengganggu pikiran, selesaikan dulu, baru setelahnya bercinta.
* Latihan Otot Panggul
Latihan ini akan meningkatkan aliran darah ke area genital dan membuatnya peka saat hadirnya rangsangan secara fisik.
* Fantasi Nakal
Jangan ragu menggunakan fantasi seksual nakal agar membuat Anda bergairah. Bercinta dengan Brad Pitt? Boleh saja, asalkan pasangan Anda tak cemburu sih.
* Sensual Sebelum Acara Inti
Merasa sensual sebelum melakukan aktivitas seksual? Boleh banget. Sisihkan waktu
untuk diri sendiri dan biarkan tubuh fokus pada sensasi rangsangan yang diberikan.
* Cukup Lubrikasi
Sulit merangsang klitoris yang kering. Gunakan lubrikasi untuk mempercepat proses rangsangan, siapkan selalu alat penolong ini di dekat tempat tidur
* Rangsanglah Sistem Saraf Simpatik
Contohnya dengan olahraga, menonton film seram, bermain dengan roller coaster atau lakukan hal apapun yang meningkatkan tekanan jantung. Penelitian menegaskan bahwa tubuh akan lebih peka terhadap rangsang seksual dalam 15-30 menit kemudian.
Sebaiknya Anda mengenali bagian mana yang sakit saat penetrasi. Jika rasa sakit muncul di perut bagian bawah atau hanya pada satu sisi, segera temui dokter kandungan untuk pengecekan lebih lanjut apakah hal itu karena endometriosis, prolapse, kista ovarium, atau penyakit peradangan pada panggul.
Namun ada juga rasa sakit yang bersifat sementara saat hubungan intim. Pada kasus apa saja hal ini terjadi? Antara lain :
Hal yang wajar jika perempuan merasa sakit saat hubungan intim setelah melahirkan. Apalagi kalau dokter melakukan episiotomy, sebuah pengguntingan untuk memudahkan kelahiran bayi
2. Menopause
Hubungan intim akan terasa sangat menyakitkan saat perempuan memasuki masa menopause dengan menurunnya kadar estrogen yang menyebabkan penipisan dinding
vagina. Temui dokter untuk mengatasi hal ini.
3. Infeksi Saluran Kemih
Cystitis atau iritasi vagina seperti sariawan di kemaluan, vaginitis, serta kutil di area genital biasanya menimbulkan rasa nyeri. Jika masalah ini teratasi, maka biasanya hubungan intim akan kembali menyenangkan.
4. Peka terhadap Kondom
Sebagian perempuan mungkin alergi terhadap bahan kondom tertentu, kontrasepsi berbentuk krim atau lubrikan. Cobalah cari alternatif lain yang bersahabat dengan Anda. (sumber : astaga.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar