Namun, marilah kita memulai pembahasan soal pornografi dan mengaitkannya dengan faktor kesehatan. Sebenarnya tak ada yang 'tak sehat' atau 'tak normal' dengan kebiasaan menonton film porno atau tindakan porno itu sendiri.
Seorang ahli terapi seks, Marty Klein, yang menulis tentang beberapa masalah yang berkaitan dengan 'ketergantungan' terhadap pornografi, mengatakan bahwa tak ada seorangpun yang menyukai tayangan porno melebihi berhubungan seks secara langsung dengan pasangannya. Jika hal ini memang terjadi, maka mungkin memang tengah terjadi masalah. Namun, masalah yang timbul lebih pada soal hubungan pada pasangan itu daripada pornografi-nya.
Terkadang penting juga untuk bertanya pada diri sendiri soal perasaan kita pada pornografi. Apakah hal itu selalu menarik perhatian kita? Jika ya, Anda perlu mengetahui beberapa tip tentang bagaimana menyikapinya dengan tepat.
Anda juga perlu untuk bertukar pikiran dengan pasangan Anda tanpa bermaksud menghakiminya. Mungkin Anda bisa menanyakan alasan pasangan Anda menyukai pornografi. Apakah itu sekedar membangun fantasi? Apakah ada yang ingin ia praktekkan dengan Anda saat bercinta? Ataukah itu sebagai wujud kebosanan ataukah kebiasaan? Ataukah mungkin itu sebagai pelarian?
Seksualitas bisa menjadi sangat kompleks dan dalam, dan Anda tak selalu bisa menyesuaikan diri dengan hasrat seksual pasangan kita. Kadangkala, menjalin hubungan adalah soal bagaimana kita bisa melakukan kompromi dan itulah saat dimana Anda dan pasangan Anda perlu mengambil jalan tengah yang terbaik baik kelangsungan hubungan percintaan pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar