Penelitian Cancer Council Victoria, Australia, menemukan bahwa lelaki yang berusia 20-50 tahun yang sering ejakulasi cenderung kurang menderita penyakit yang banyak mengancam jiwa setengah juta lelaki di dunia setiap tahunnya.
‘’Tapi memang, untuk kaum lelaki di usia 50-an memang hal itu sulit dilakukan,’’ ujar Graham Giles yang memimpin penelitian itu pada Reuters.
Giles menghubungkan penemuan itu dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa para pastor Katolik Roma sedikitnya 30% menderita kanker prostat, namun penelitian juga menyebutkan jika seringnya berganti-ganti pasangan juga menaikkan risiko tersebut.
Sebuah teori menyebutkan bahwa air mani (cairan semen) memiliki efek carcinogenic pada barisan sel di saluran prostat yang tak menimbulkan kemerahan di luar saluran saat ejakulasi. Riset ini diterbitkan oleh British Journal of Urology International. (sumber : inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar