22 September 2008

Saat Foreplay Ingin Buang Air Kecil

Usia saya 27 tahun dan punya dua anak. Pada saat foreplay, saya biasanya ingin buang air kecil sampai tiga kali, dan saat ML biasanya satu kali. Apa penyebabnya sampai berkali-kali gitu, Dok? Apa ada hubungannya dengan psikologis? Perlu Pak Dokter ketahui, suami saya jauh tempat tugasnya, dan biasanya pulang 6 bulan sekali. Gimana cara mengatasinya, Dok? 
Vita

Jawaban

Jika pada saat foreplay atau penetrasi muncul rasa ingin buang air kecil, kita harus bisa bedakan, apakah benar kita ingin buang air kecil atau itu merupakan bagian dari tanda-tanda bahwa kita akan mencapai orgasme.

Kalau ternyata kita mendapatkan sesuatu yang lain, itu bukan perasaan ingin buang air kecil, tapi kita mencapai tanda-tanda orgasme. Bila kita berusaha menahan rasa ingin buang air kecil itu, berarti kita menunda orgasme untuk diri kita sendiri. Itu yang kadang membuat wanita tidak mendapatkan orgasmenya karena dia sendiri yang mencoba menghalangi orgasmenya.

Pada sebagian kecil wanita, sensasi pada saat hampir mencapai orgasme itu seperti ingin buang air kecil, seakan-akan ada yang akan mengalir dari Miss Jelita. Cobalah dinikmati. Jika merasa ingin buang air kecil, ya lepaskan saja, kemungkinan bukan air kencing yang keluar.

Kalaupun rasa ingin buang air kecil itu betul, ketika foreplay, yang dirasakan bukan rangsangan seksual tapi rasa geli, sehingga membuat kita ingin buang air kecil. Dan ini juga tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor psikis kita pada saat melakukan hubungan intim.

Kalau sensasi mau buang air kecil itu juga sering terjadi di luar hubungan intim - apakah foreplay atau hubungan seksual - hati-hati dengan infeksi saluran kemih. Tapi kalau nanti pada saat-saat tertentu baru muncul, saya pikir tidak ada hubungannya dengan organ tertentu atau kelainan yang lain.

Mengenai bagaimana cara mengatasinya kalau suami tugas di tempat jauh dan agak lama baru bisa bertemu, memang agak repot, karena kebutuhan seksual merupakan kebutuhan seperti makan dan minum.

Beberapa waktu lalu ada diskusi mengenai menunda melakukan hubungan seksual bagi mereka yang sementara hamil, bagi mereka yang berjauhan dengan pasangan, dan bagi mereka yang sementara menderita suatu penyakit yang mengharuskan dia untuk menghindari hubungan seksual.

Menurut beberapa peserta diskusi, justru setelah ‘puasa’ sekian lama, sensasi ketika ketemu dengan pasangan jauh terasa lebih nikmat. Yang menjadi persoalan, bagaimana cara supaya kita bisa berhasil melakukan ‘puasa’ seksual.

Saran saya, yang paling efektif adalah bagaimana membuat kita menjadi lebih sibuk, dengan mengalihkan pikiran pada hal-hal yang positif. Bukan kesibukan yang menguras tenaga atau energi, sehingga karena targetnya ingin melupakan hal-hal yang berbau seksual, anak-anak malah terabaikan.

Sebaliknya, kita harus sering-sering bersama mereka, dan membuat kegiatan yang tidak monoton supaya tidak terbayang-bayang terus pada pasangan yang jauh di sana. Dengan demikian, ‘puasa’ jauh terasa lebih nikmat. Yang penting, kita enjoy.

Tidak ada komentar: